Selasa, 18 Oktober 2011

MANAJEMEN INVESTASi


A.    PRINSIP PEDOMAN DESAIN

Prinsip – prinsip pedoman desain model manajemen investasi dalam sistem manajemen biaya bertujuan agar para manajer dapat menilai aktivitas – aktivitas dan pendekatan – pendekatan alternatif untuk menyempurnakan kinerja perusahaan di masa depan. Prinsip – prinsip tersebut mencakup :
1.      Menghubungkan keputusan investasi dengan rencana strategis dan tujuan – tujuan operasional
Keputusan investasi yang sehat harus dikaitkan dengan rencana strategis jangka panjang dan tujuan operasional jangka pendek. Titik awal manajemen investasi adalah rencana strategis. Investigasi dalam teknologi maju harus didrive oleh ramalan kebutuhan konsumen dan strategi yang berhubungan dengan perubahan teknologi.
2.      Menginvestasikan dana dalam teknologi terintegrasi
Elemen – elemen investasi yang saling berhubungan harus dipandang sebagai suatu proyek terintegrasi dan bukanlah sebagai proyek – proyek individual. Manfaat teknologi maju bertambah jika aktivitas – aktivitas pemanufakturan terintegrasi karena dapat menimbulkan sinergi. Sinergi adalah tambahan manfaat yang diperoleh dari pengintegrasian berbagai elemen investasi dibandingkan jika setiap elemen berdiri sendiri – sendiri secara terpisah.
3.      Mengevaluasi secara konsisten alternatif – alternatif investasi
Metodologi yang konsisten harus digunakan untuk mengevaluasi alternatif – alternatif investasi sehingga tujuan strategis dapat dicapai. Metedologi tersebut harus dapat menerjemahkan tujuan strategis ke dalam terget – terget kinerja. Proyek teknologi tinggi harus dipertimbangkan ke dalam suatu portofolio agar memungkinkan pencapaian target – target tersebut sesuai dengan kendala – kendala sumber yang dihadapinya.

4.      Mengevaluasi investasi dengan kriteria keuangan dan bukan keuangan
Investasi harus dievaluasi sesuai dengan kriteria keuangan dan non keuangan yang strategis. Kriteria – kriteria keuangan mencakup misalnya : kembalian investasi (ROI), laba residual (RI atau EVA), payback, nilai kini bersih (NPV), dan tingkat kembalian internal (IRR). Kriteria kualitatif misalnya : penyempurnaan mutu, ketepatwaktuan pengiriman, efisiensi daur pemanufakturan (MCE) fleksibilitas. Kriteria – kriteria tersebut harus ditunjukkan pada tujuan strategis dan mempertimbangkan proyek – proyek kandidat.
5.      Menilai risiko – risiko
Proses manajemen  investasi harus menilai risiko – risiko yang berhubungan dengan proyek – proyek investasi baik secara total maupun individual. Risiko – risiko tersebut mencakup risiko ekonomi, risiko teknologi, dan risiko implementasi.
6.      Memanfaatkan data biaya dan kinerja yang disediakan oleh sistem manajemen biaya.
Sistem manajemen biaya menyediakan informasi biaya dan kinerja yang diperlukan untuk memantau investasi yang sedang berjalan (ongoing). Sistem manajemen biaya harus memantau dan melaporkan informasi yang diperlukan un tuk mengukur kesuksesan strategi – strategi investasi baik pada level proyek – proyek investasi secara individual maupun level strategi korporasi.

B.     PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS
Manajemen investasi sangat penting karena terjadinya perubahan lingkungan bisnis. Keputusan investasi dalam lingkungan tradisional biasanya didorong oleh habisnya umur ekonomis ekuipmen yang ada atau oleh keinginan untuk berekspansi. Dalam lingkungan kontemporer, keputusan investasi berdasar pertimbangan stategis dan persaingan memanfaatkan peluang – peluang pasar. Lingkungan kontemporer disifati oleh :

1.      Perubahan praktik – praktik pemanufakturan
Perubahan praktik pemanufakturan, dipengaruhi oleh persaingan yang semakin tajam dan berskala sehingga mendorong :
a.      Mutu produk semakin tinggi
b.      Waktu daur pemanufakturan
c.       Pengubahan produk semakin cepat
d.      Metode – metode produksi berbiaya rendah
Persaingan yang semakin tajam mengharuskan perusahaan menggunakan strategi pemanufakturan yang berfokus konsumen. Strategi ini memerlukan  komitmen jangka panjang sumber daya dana dan sumber daya manusia pada teknologi pemanufakturan maju. Dalam membuat keputusan investasi modal dan mempertimbangkan berbagai macam faktor tambahan.
a.      Tiga Level Investasi
1)      Level pertama
Mempertimbangkan investasi ekuipmen secara individual misalnya robot – robot, NCM (numberically controlled machines). Investasi ini dipertimbangkan berdasar penghematan biayanya masing – masing.
2)      Level kedua
Mengintegrasikan pemanufakturan misalnya ke dalam sel – sel pemanufakturan. Pada level ini dihitung penghematan biaya atau kenaikan laba untuk setiap sel pemanufakturan.
3)      Level ketiga
Fasilitas pemanufakturan terintregasi penuh, misalnya dengan FMS, pabrik, mini, pabrik lapangan hijau” dan CIM. Pada level ini perusahaan berinvestasi dalam proses pemanufakturan terintegrasi penuh sehingga secara besar – besaran dapat meningkatkan mutu produk, berbiaya rendah, dan meningkatkan kepuasan konsumen.



b.      Faktor – faktor tambahan
Investasi mdal dalam teknologi pemanufakturan maju memerlukan dana yang sangat sehingga memerlukan faktor – faktor tambahan sebagai pertimbangan dalam menganalisis usulan investasi misalnya :
1)      Analisis persaingan.
Analisis persaingan memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi peluang – peluang penyempurnaan produknya.
2)      Ukuran kinerja pemanufakturan
Ukuran kinerja pemanufakturan dapat memberikan umpan balik dampak investasi pada kinerja pemanufakturan.
3)      Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen dapat memberikan umpan balik dampak investasi pada kepuasan konsumen dan kinerja perusahaan.

2.      Perubahan praktik – praktik manajemen biaya
Investasi fasilitas pemanufakturan terintegrasi memerlukan evaluasi manfaat dan biaya investasi. Evaluasi terhadap investasi memerlukan informasi :
a.      Kuantitatif keuangan
b.      Kuantitatif non keuangan
c.       Kualitatif

3.      Activity Based Costing (ABC)
Metode activity based costng (ABC) memungkinkan perusahaan untuk melakukan penelusuran biaya secara teliti pada setiap jenid produk sesuai dengan aktivitas – aktivitas yang dikonsumsinya. Dalam pertimbangan investasi, metode ABC menggolongkan aktivitas – aktivitas menjadi :
a.      Aktivitas proyek
b.      Aktivitas berhubungan dengan mesin – mesin
c.       Aktivitas berhubungan dengan manusia
d.      Aktivitas berhubungan dengan mutu
e.       Aktivitas arus bahan dan produk

C.    METODOLOGI MANAJEMEN INVESTASI
Dalam mengevaluasi pilihan – pilihan investasi, para manajer harus menerapkan metodologi yang konsisten untuk mengidentifikasikan proyek – proyek yang mendukung rencana strategis perusahaan. Metodologi tersebut mencakup :
1.      Menentukan inti informasi yang diperlukan dari rencana strategis.
Rencana strategis harus dapat menyediakan bagi para manajer masukan – masukan utama mengenai :
a.     Tujuan bisnis
Para manajer investasi harus memahami rencana strategis untuk mengetahui tujuan bisnis misalnya ukuran – ukuran pangsa pasar, pertumbuhan pendapatan, dan profibilitas.
b.     Ramalan produk
Rencana strategis harus dapat menerjemahkan ramalan permintaan kedalam kapabilitas pemanufakturan pada saat produk tersebut diperlukan.
c.      Strategi persaingan
Perusahaan dapat menggunakan 3 tipe strategi persaingan yaitu :
1)      Strategi proaktif
2)      Strategi tanggap teknologi
3)      Strategi reaktif

2.      Mengidentifikasikan biaya bernilai tambah dan biaya tidak bernilai tambah serta driver – driver biayanya
Tujuan optimisasi pemanufakturan dapat tercapai hanya jika perusahaan dapat mengidentifikasikan aktivitas – aktivitasnya ke dalam aktivitas – aktivitas bernilai tambah dan aktivitas – aktivitas tidak bernilai tambah serta driver – driver biayanya. Perusahaan dengan teknologi maju, harus berusaha untuk :
a.      Mengefisiensikan aktivitas – aktivitas bernilai tambah yang belum efisien.
b.      Mengeliminasi atau mengurangi aktivitas – aktivitas bernilai tambah.

3.      Menentukan target – target kinerja
Setelah aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah beserta driver – driver biayanya diidentifikasikan, manajemen harus menentukan tujuan penyempurnaan dengan cara menentukan target – target kinerja. Target – target kinerja dapat dinyatakan dalam ukuran – ukuran :
a.      Biaya produk
b.      Penyempurnaan mutu
c.       Throughput
d.      Fleksibilitas

4.      Mengidentifikasikan teknologi – teknologi kandidat
Perusahaan harus mengidentifikasikan teknologi pemanufakturan maju yang konsisten dengan tujuan strategis dengan mensurvei teknologi yang tersedia di pasar dan teknologi yang ada dalam teknologi.

5.      Menganalisis risiko – risiko teknologi – teknologi kandidat
Setiap teknologi kandidat harus dievaluasi risiko – risikonya. Risiko tersebut dapat digolongkan ke dalam :
a.      risiko ekonomi
b.      risiko teknologi
c.       risiko sumber daya manusia (SDM)
d.      risiko rencana manajemen

6.      Mengevaluasi alternatif peluang – peluang investasi
Manajemen harus mengkombinasikan informasi dari rencana strategis dengan pengetahuannya mengenai teknologi – teknologi kandidat untuk mengevaluasi alternatif – alternatif investasi. Dengan menggunakan pendekatan iteratif (berulang – ulang), manajemen selanjutnya harus memilih portofolio investasi yang dapat mengoptimumkan kinerja dengan menggunakan sumber – sumber tertentu.

7.      Memilih portofolio investasi
Pemilihan teknologi investasi harus mempertimbangkan portofolio peluang – peluang investasi yang dapat memaksimalkan kinerja perusahaan secara total dengan kendala – kendala sumber yang dihadapi.

8.      Menentukan sistem penilaian biaya manfaat
Dengan manajemen investasi adalah ketersediaan informasi manfaat – manfaat dan biaya – biaya secara akurat dan komprehensif. Penelusuran biaya manfaat mempunyai peran penting untuk menghasilkan informasi yang diperlukan guna memahami biaya dan manfaat sistem pemanufakturan yang ada dan sistem pemanufakturan penggantinya (terintegrasi).

D.    MODEL KEPUTUSAN BERATRIBUT GANDA
Model kerutusan beratribut ganda (multiple – atribut decision model, MADM) merupakan salah satu alat yang dapat membantu para manajer untuk membuat keputusan investasi agar berbiaya efektif dengan menelah dan mengurutkan proyek – proyek sesuai dengan faktor – faktor kritikal yang digunakan sebagai penimbang untuk mengurutkan proyek sesuai dengan masukan kebijakan manajemen. Faktor – faktor penting yang telah tersebut adalah :
1.      Kuantitatif keuangan : nilai kini bersih, kembalian investasi, tingkat investasi, tingkat penhematan, dll.
2.      Kuantitatif bukan keuangan : waktu throughput, hasil proses, pencapaian jadwal, waktu tunggu, dll.
3.      Kualitatif : proses, riset dan pengembangan dasar, keusangan teknologi, keusangan produk, dll.

Tahap – tahap untuk menggunakan MADM adalah :
1.      Penentuan aturan – aturan
Metodologi MADM memerlukan desain peraturan – peraturan sebagai berikut :
a.       Meminimumkan faktor – faktor
b.      Faktor – faktor yang diurutkan secara independen
c.       Membandingkan proyek – proyek setelah mengevaluasinya secara independen
d.      Menentukan bobot faktor – faktor penting
e.       Menilai faktor – faktor penting sesuai dengan risikonya dalam suatu matrik kapabilitas.
f.       Membandingkan tingkat “in control” dan “out of control” faktor – faktor kinerja penting.
g.      Menggunakan faktor – faktor kuantitatif keuangan untuk menilai usulan proyek.
h.      Menggunakan faktor – faktor kuantitatif nonkeuangan untuk menilai usulan proyek.
i.        Menggunakan faktor – faktor kuanlitatif untuk menilai usulan proyek.

2.      Aplikasi penggunaan MADM
Untuk membandingkan setiap alternatif investasi yang sesuai dengan rencana strategis maka setiap faktor penting tersebut ditentukan : bobotnya (B), nilainya (N), dan risikonya (R) sehingga diperoleh total atribut ganda (T) sehingga rumusnya adalah :

T = B x N x R

Di bawah ini dibahascontoh pemilihan antara dua alternatif investasi yaitu :
  1. Teknologi konvensional yang berdiri sendiri dan berisiko relatif rendah
  2. Teknologi sistem pemanufakturan fleksibel (FMS)
Yang terintegritas dan berisiko tinggi. Total nilai kedua alternatif tersebut dianalisis melalui dua tabel pada peraga 10.1 dan peraga 10.2.

Peraga 10.1.
Teknologi Konvensional yang Berdiri Sendiri dan
Berisiko Relatif Rendah
Faktor penting
Bobot
(B)
Nilai
(N)
Risiko
(R)
Total
T = B x N x R
1.      Kuantitatif keuangan :
  1. Nilai kini bersih
  2. Kembalian investasi
  3. Tingkat investasi
  4. Tingkat penghematan
2.      Kuantitatif bukan keuangan
  1. Waktu throughput
  2. Hasil proses
  3. Pencapaian jadwal
  4. Waktu tunggu
3.      Kualitatif
  1. Proses
  2. R & D dasar
  3. Keuangan teknologi
  4. Keusangan produk

TOTAL

20
25
5
5

7
15
3
5

5
2
5
3

100

3
2
4
2

2
2
2
2

1
0
2
0

1,00
1,00
1,00
1,00

1,00
1,00
1,00
1,00

1,00
1,00
1,00
1,00

60
50
20
10

14
30
6
10

5
0
10
0

215


Peraga 10.2.
Teknologi Flexibel Manufakturing System (FMS)
Berisiko Relatif Tinggi

Faktor penting
Bobot
(B)
Nilai
(N)
Risiko
(R)
Total
(T = B x N x R)
1.      Kuantitatif Keuangan :
  1. Nilai Kini Bersih
  2. Kembalian investasi
  3. Tingkat investasi
  4. Tingkat penhematan
2.      Kuantitatif bukan keuangan
  1. Waktu throughput
  2. Hasil proses
  3. Pencapaian jadwal
  4. Waktu tunggu
3.      Kualitatif
  1. Proses
  2. R & D dasar
  3. Keusangan teknologi
  4. Keusangan produk

TOTAL

20
25
5
5

7
15
3
4

5
2
5
3

100

5
5
2
4

4
4
4
3

3
0
4
0

0,80
0,70
0,70
0,70

0,90
0,90
1,00
1,00

1,00

1,00

80
88
7
14

25
54
12
15

15
0
20
0

330

Dari analisis MADM tersebut menunjukkan bahwa FMS dengan nilai 330 lebih menguntungkan daripada teknologi konvensional dengan nilai 215, meskipun FMS mempunyai risiko yang lebig tinggi yang berarti jika sukses sangat menguntungkan namun jika gagal sangat merugikan. MADM merupakan model yang tidak bias sehingga manajemen dapat mempertimbangkan kedua tipe investasi tersebut dengan MADS menunjukkan bahwa FMS lebih sesuai dengan rencana strategis.
Faktor – faktor penting yang ditelah dalam MADM tersebut di atas dikelompokkan sesuai dengan tipe informasinya yaitu :
a.       Kuantitatif keuangan
b.      Kuantitatif bukan keuangan
c.       Kualitatif
Namun, dapat pula digunakan cara lain untuk menggolongkan faktor – faktor penting tersebut yaitu berdasar tujuan strategis investassinya. Berdasar profil tujuan strategisnya MADM untuk investasi tradisional dan CIM dapat ditentukan bobotnya sebagaimana tampak pada peraga 10.3.
Peraga 10.3.
Perbandingan Profil Manfaat Strategis
Investasi Tradisional dan CIM

Tujuan strategis

Bobot
relatif

Tradisional

CIM
Rating
Skor
Rating
Skor
Pengurangan Biaya :
Minimisasi BTKL
Minimisasi biaya sediaan
Minimisasi luas lantai
Minimisasi pengeluaran modal
Peningkatan Produktivitas :
Perbaikan desain
Pengurangan administrasi
Informasi tepat waktu
Peningkatan kapasitas

Peningkatan Daya Saing :
Maksimumisasi kepuasan konsumen
Peningkatan keuanggulan daya saing

Total

Keterangan :
Rating 10 = tujuan tercapai penuh
Rating 1 = tujuan tidak tercapai

20
25
15
3

10
5
5
2



5

10

100

1
2
5
8

3
2
2
1



3

2

20
50
75
24

30
10
10
2



15

20

256

8
9
5
2

6
7
7
8



8

7

160
225
75
6

60
35
35
16



4

70

722

E.     SISTEM PENELUSURAN BIAYA – MANFAAT
Penelusuran Biaya manfaat harus dilakukan setelah keputusan investasi dibuat.  Penelusuran ini bermanfaat untuk memberikan umpan balik terhadap prosedur – prosedur penaksiran yang akhirnya memberikan manfaat untuk pembuatan keputusan berikutnya.
Untuk memilih teknologi dalam investasi, sistem manajemen harus menelusuri elemen – elemen biaya dan kinerja yang penting untuk dapat menentukan bahwa tujuan yang diharapkan dapat tercarai. Analisis penelusuran biaya manfaat tersebut disusun untuk tahapan – tahapi kembalian investasi (atau metode lainnya) untuk setiap proyek.
Analisis biaya manfaat ini mencakup antara lain :
1.      Biaya pengembangan
2.      Biaya pengoperasian yang dapat dikuantitatifkan
3.      Biaya lain – lain
4.      Hubungan proyek dengan rencana strategis
5.      Manfaat – manfaat berwujud
6.      Ukurn – ukuran kinerja
7.      Manfaat tak berwujud (terukur dan tak terukur)
8.      Faktor – faktor risiko
9.      Asumsi – asumsi dan kendala – kendala pengoperasian

Beberapa tindakan yang dianjurkan untuk mengukur dengan baik manfaat – manfaat yang dapat dicapai dari pengimplementasian teknologi pemanufakturan maju adalah sebagai berikut :
1.      Memantau ukuran – ukuran biaya dan kinerja yang penting
2.      Menjamin kesesuaian dengan standar – standar
3.      Mengumpulkan data yang dapat diversifikasi
4.      Menelusuri hasil – hasil untuk menentukan apakah manfaat – manfaat tersebut dapat dicapai

F.     PENGENDALIAN PROYEK
Sistem pengendalian proyek adalah sistem untuk : (1) menjalin kemajuan proyek dari waktu ke waktu sesuai dengan rencana proyek, (2) menyediakan estimasi terakhir sumber – sumber yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, dan (3) mengkonfirmasikan produk yang dikembangkan dapat hidup (viabilitas). Dibawah ini dibahas ketiga tujuan sistem pengendalian proyek tersebut.
1.      Rencana proyek
Efektivitas pengendalian proyek tergantung pada rencana proyek yang bersifat komprehensif. Rencana proyek kolprehensif mencerminkan tugas – tugas menyeluruh suatu proyek yang dirinci ke dalam serangkaian tahap – tahap atau titik peristiwa penting (milestones) suatu proyek.
2.      Ramalan Biaya penyelesaian proyek
Ramalan biaya ini sulit ditentukan jika lingkungan proyek berubah – ubah secara cepat dan rumit. Ramalan biaya ini juga harus dirinci untuk setiap tahapan penyelesaian proyek, perbandingan dengan ramalan sebelumnya, dan penjelasan mengenai faktor – faktor yang menyebabkan perubahan ramalan biaya. Ramalan biaya penyelesaian proyek dapat lebih bermanfaat jika memuat ramalan mengenai asal sumber – sumber biaya penyelesaian proyek.
3.      Viabilitas Produk
Viabilitas produk adalah kemampuan produk untuk hidup serta meningkatkan laba dan arus kas positif di masa depan. Viabilitas produk harus dihubungkan dengan peningkatan laba dan arus kas positif selama daur hidup produk. Viabilitas prosuk juga harus di kaji ulang secara periodik agar diketahui apakah peningkatan laba dan arus kas positif yang sesungguhnya sesuai dengan yang direncanakan.

G.    SISTEM AHLI
Untuk mempertimbangkan diterima atau ditolaknya usulan investasi dapat digunakan didtem ahli (expert system). Sistem ahli dapat membantu manajemen dalam memilih teknologi pemanufakturan maju dengan berbagai langkah perbandingan antara lain :
1.      Membandingkan teknologi kandidat pemanufakturan maju tersebut dengan peluang – peluang penyempurnaan yang diinginkan oleh manajemen. Jika perbandingan tersebut ada kesesuaian maka “go” (dilanjutkan ke langkah berikutnya) namun jika tidak sesuai “no” (dihentikan atau diblok).
2.      Jika “go” langkah kedua adalah memandingkan teknologi kandidat dengan daftar syarat – syarat teknologi yaang diinginkan manajemen. Jika memenuhi sayarat – syarat tersebut analisis “go” dan jika tidak memenuhi “no go”.
3.      Jika “go” langkah ketiga adalah memandingkan teknologi kandidat dengan faktor – faktor strategis penting dan apakah teknologi kandidat tersebut diperlukan untuk memproduksi produk baru jika memenuhi faktor strategi dan siperlukan untuk memproduksi prosuk baru maka “go” jika tidak memenuhi maka “no go” atau stop.























CONTOH KASUS
SOAL
Berikut ini terdapat dua sekuritas yang mempunyai distribusi nilai tingkat keuntungan sebagai berikut :
Saham A

Saham B

Probabilitas
Keuntungan
Probabilitas
Keuntungan
0,10
0,15
0,05
0,15
0,20
0,16
0,10
0,16
0,40
0,18
0,70
0,18
0,20
0,20
0,10
0,20
0,10
0,21
0,05
0,21

Hitunglah tingkat keuntungan yang diharapkan dan deviasi standart tingkat keuntungan kedua saham tersebut!

JAWAB
Tingkat keuntungan yang diharapakan
Saham A
E () = 0,10 (0,15) + 0,20 (0,16) + 0,40 (0,18) + 0,20 (0,20) + 0,10 (0,21)
            = 0,015 + 0,032 + 0,072 + 0,04 + 0,021
            = 0,18 atau 18%
Saham B
E () = 0,05 (0,15) + 0,10 (0,16) + 0,70 (0,18) + 0,10 (0,20) + 0,05 (0,21)
            = 0,0075 + 0,016 + 0,126 + 0,02 + 0,0105
            = 0,18 atau 18%

Deviasi Standart
Saham A
 =  +  +  +
           +
       =  +  +  +  +
         
       =  +  +  +  +
         
       =  +  +  +  +
  =            sehingga          =  =

Saham B
 =  +  +  +
           +
       =  +  +  +  +
         
       =  +  +  +  +
         
       =  +  +  +  +
  =            sehingga          =  =


0 komentar:

Posting Komentar