BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen
memerlukan informasi yang bermutu untuk mengelola organisasinya agar unggul.
Informasi yang bermutu adalah informasi yang relevan, teliti, tepat waktu dan
dapat untuk bertindak. Untuk meningkatkan profitabilitas dan kinerja secara
berkesinambungan manajemen harus memahami apa aktivitas-aktifitas dalam
organisasi, seberapa baik aktifitas i laksanakan, dan apakah
aktivitas-aktivitas tersebut mempunyai kontribusi pada pencapaian tujuan
perusahaan.
Akuntansi
aktivitas dapat menghasilkan informasi untuk meningkatkan keterlacakan
aktivitas dan biaya serta meningkatkan pemahaman manajemen terhadap organisasi.
Dengan akuntansi aktivitas, manajemen dapat menilai aktivitas ( bernilai tambah
atau tidak bernilai tambah) secara rinci sehingga dapat menyempurnakan kinerja
secara berkesinambungan dengan meningkatkan daya saing di pasar. Aktivitas
tidak bernilai tambah merupakan pemborosan sehingga harus dieliminasi.
Akuntansi aktivitas memungkinkan pengukuran kemajuan-kemajuan dalam usaha untuk
mengiliminasi pemborosan aktivitas-aktivitas seluruh organisasi.
1.1
Latar
Belakang
Perubahan
lingkungan teknologi dan persaingan global secara cepat dan tajam mengakibatkan
prinsip-prinsip dan alat-alat yang semula dapat digunakan oleh manajemen untuk
mengelola dan mengukur kinerja organisasi menjadi usang dan tidak relavan.
Perubahan lingkungan tersebut mengakibatkan sitem akuntansi biaya tradisional
gagal memberikan manfaat untuk mengelola dan mengukur kinerja karena
informasinya terdistorsi. Dengan kaya lain, sistem akuntansi biaya tradisional
di desain untuk menyediakan informasi bagi lingkungan binis yang sangat berbeda
dengan lingkungan bisnis yang menggunakan teknologi maju dan bersaing global.
Persaingan global mengharuskan perusahaan secara simultan meningkatkan muu
produk dan jasa, berbiaya rendah, berpengiriman tepat waktu, dan berwaktu daur
cepat sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen.
Sistem akuntansi
biaya tradisional mengakibatkan :
1.
Distorsi biaya proses
dan produk dan gagal untu memanfaatkan peluang-peluang organisasi
2.
Terlalu berfokus pd
biaya tenaga kerja langsung
3.
Menggolongkan biaya
hanya berbasis unit produk
4.
Hanya terkonsentrasi pd
efisiensi melalui analisis selisih biaya
5.
Menghasilkan informai
yang tidak tepat waktu
6.
Mengakibatkan manajemen
tidak mengetahui apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana seharusnya
mengerjakannya.
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Akuntansi
aktivitas sebagai salah satu alat bagi manajemen untuk :
1.
Menghasilkan informasi
mengenai aktifitas dan secara relevan , teliti, tepat waktu dan dapat untuk
bertindak
2.
Mengidentifikasikan dan
mengeliminasi aktivitas – aktifitas tidak bernilai tambah karena merupakan
pemborosan.
Secara
sistematis pokok pembahasan mel :
a.
Latar belakang
pentingnya akuntansi aktivitas
b.
Definisi akuntansi aktifitas
c.
Pentingnya berfokus
pada aktivitas – aktivitas
d.
Konsep analisis
aktivitas
e.
Metodologi penentuan
aktivitas
f.
Struktur sistem
akuntansi aktivitas
g.
Penggunaan analisis
aktivitas untuk meningkatkan kinerja bisnis
h.
Implemenasi akuntansi
aktivitas
i.
Dasar – dasar untuk
mencapai keunggulan
j.
BAB II
LANDASAN TEORI
1.2
Definisi
Akuntansi Aktivitas
Sebelum
akuntansi aktivitas di bahas secara rinci, di bawah ini akan di bahas definisi
dari beberapa istilah yang berkaitan erat dngan akuntansi aktivitas yaitu :
1.
Aktivitas
Adalah kombinasi
manusia, teknologi, bahan, metode dan lingkungan yang secara
Bersama-sama untuk menghasilkan produk
atau jasa. Aktivitas menunjukan apa yang di kerjakan oleh organisasi yaitu cara
organisasi menggunakan waktunya untuk melaksanakan proses atau prosedur untuk
mengahsilkan keluaran.
Aktivitas
adalah agregasi dari berbagai tindakan dalam suatu organisasi yang bermanfaat
bagi para manajer untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Contoh aktivitas meliputi pemasangan peralatan untuk produksi,
pemindahan bahan dan barang, pembelian komponen, pengiriman tagihan kepada
pelanggan, pembayaran tagihan, pemeriksaan produksi, dan lain – lain.
Setiap aktivitas adalah prosess yang
mengkonsumsi sumber- sumber untuk mengahsilkan keluaran. Fungsi aktivitas
adalah mengubah sumber-sumber ( bahan, tenaga kerja, teknologi, dll) untuk
menghasilkan keluaran ( barang dan jasa ).
Aktivitas
mencakup proses pembentukan nilai tambah dalam organisasi yang meliputi
rangkaian nilai seperti :
a.
Desain dan perekayasaan
b.
Pengadaan masukan
c.
Pemanufakturan\
d.
Pemasaran
e.
Distribusi
f.
Pelayanan ( servis )
2.
Akuntansi Aktivitas
Adalah proses pengumpulan dan pelacakan
data kinerja aktivitas-aktivitas dan biayanya yang signifikan dalam suatu
organisasi, serta penyajian informasi untuk memberikan umpan-balik guna membuat
tindakan koreksi yang diperlukan. Akuntansi aktivitas mendasarkan pada
pelacakan data biaya dan kinerja aktivitas-aktivitas organisasi sehingga
alokasi dengan basi arbitrasi dapat di kurangi.
Sistem akuntansi
aktivitas yang efektif memerlukan tahap-tahap sbb :
1. Mengidentifikasikan
semua aktivitas organisasi
2. Menetukan
kebutuhan-kebutuhan konsumen
3. Menetukan
biaya dan kinerja semua aktivitas
4. Menentukan
keluaran semua aktivitas
5. Mengidentifikasikan
tujuan biaya produk, jasa0jasa, proses-proses dan melacak biaya aktivitas pd
setiap tujuan biaya berbasis pada pemakaian aktivitas
6. Menentukan
tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta faktor-faktor sukses penting
organisasi
7. Mengevaluasi
efisiensi dan efektivitas semua aktivitas
C. Aktivitas Based Managemen (ABM)
Adalah
suatu disiplin yang memusatkan pada manajemen aktivitas sebagai rute untuk
penyempurnaan nilai yang diterima oleh konsumen dan peningkatan laba dengan
penyediaan nilai tersebut. Disiplin tersebut mencakup :
1.
Analisis driver
2.
Analisis aktivitas
3.
Pengukuran kinerja
4.
Penggunaan informasi
akuntansi aktivitas
ABM melibatkan efisiensi, efektivitas,
dan konsistensi penstrukturan kembali aktivitas-aktivitas organisasi untuk
mencapai keunggulan throughout organisasi. Throughout adalah total waktu
produksi dengan menggunakan fasilitas-fasilitas. Akuntansi aktivitas
menyediakan dasar bagi ABM untuk mengukur kinerja melalui sistem pengukuran
kinerja karena :
a.
Terkait dengan
perencanaan operasi
b.
Meningkatkan decision
support system
c.
Menjelaskan akar
penyebab biaya
d.
Mendukung penyempunaan
berkesinambungan throughout organisasi.
1.3 BERFOKUS
AKTIVITAS
Pemahaman
terhadap aktivitas dan keterkaitan dengan produk atau jasa dalam akuntansi
aktivitas dapat menyediakan informasi bagi manajemen untuk memahami kinerja dan
proses penyempurnaan berkesinambungan. Pentingnya manajemen berfokus pada
aktivitas adalah :
1. aktivitas
dapat menggambarkan tindakan – tindakan (actionable),
2. aktivitas
mudah dipahami,
3. aktivitas
menjelaskan faktor – faktor yang mendrive biaya,
4. aktivitas
meningkatkan akurasi pembebanan biaya,
5. aktivitas
terintegrasi dengan penyempurnaan berkesinambungan,
6. aktivitas
mengintegritasikan ukuran – ukuran kinerja keuangan dan non keuangan,
7. aktivitas
menjelaskan saling keterjadinya tergantungan,
8. aktivitas
mengaitkan perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan dan,
9. aktivitas memungkinkan manajemen daur hidup (life
cycle management,LCM).
a.
Aktivitas Menggambarkan
Tindakan – tindakan
Aktivitas
– aktivitas menggambarkan tindakan – tindakan yang dilaksanakan dalam suatu
organisasi. Aktivitas menunjukkan apa yang dikerjakan setiap hari oleh manusia
dalam organisasi.
b. Aktivitas
Mudah Dipahami
Karena
aktivitas menunjukkan apa yang dikerjakan sehari – hari dalam suatu organisasi
maka pengidentifikasiannya bersifat “alami”sehingga mudah dipahami dengan
membeda – bedakan kelompok manusia dalam organisasi.
c. Aktivitas
Menjelaskan Faktor – Faktor yang Mendrive Biaya
Driver
– driver biaya adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi aktivitas – aktivitas selanjutnya, menyebabkan
terjadinya biaya. Dasar proses penyempurnaan berkesinambungan dibangun pada
identifikasi akar penyebab atau sumber biaya. Indentifikasi akar penyebab
masalah diperlukan oleh manajemen agar mereka dapat menyelesaikan masalah
dengan baik dan tidak hanya mendasarkan pada gejala – gejala saja.
d. Aktivitas
Meningkatkan Akurasi Pembebanan Biaya
Dalam
metode tradisional biaya hanya dibebankan berdasarkan unit sehingga menimbulkan
distorsi biaya produk dalam bentuk overcost (cost overrun )untuk produk
bervolume banyak dan undercost ( cost underrun )untuk produk bervolume sedikit.
Sistem biaya berbasis aktivitas melacak aktivitas – aktivitas berlevel unit dan
berlevel non unit berserta biayanya pada produk berbasis komsumsinya sehingga
dapat mebebankan biaya produk lebih akurat.
e. Aktivitas
Terintergrasi dengan Penyempurnaan Berkesinambungan
Identivikasi
dan analisis aktivitas aktivitas menyediakan invormasi yang diperlukan untuk
mengeliminasi pemborosan. Penyempurnaan berkesinambungan mempunyai beberapa
tujuan yang dapat dicapai berdasarkan analisis aktivitas yaitu :
1. Mengeliminasi
pemborosan ( aktivitas – aktivitas tidak bernilai tambah )
2. Mengoptimumisasi
atau mengefisienkan aktivitas – aktivitas bernilai tambah.
3. Menyerderhanakan
aktivitas – aktivitas dan proses – proses.
4. Menyempurnakan mutu.
5. Memusatkan
pada pencairan akar penyebab biaya ( drver biaya )
Identivikasi
aktivitas – aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah merupakan
langkah pertama yang penting dalam menyempurnakan proses bisnis karena dapat
menyediakan kapabilitas pada para manajer untuk mengarahkan dan mengoptimumkan
sumber – sumber langkah utuk menyempurnakan proses .
f. Aktivitas
Mengintegrasikan Ukuran – ukuran Kinerja Keuangan dan Nonkeuangan
Sistem
biaya tradisional berfokus pada pengukuran kinerja jangka pendek misalnya
berdasarkan laba bruto,laba kontribusi, kembalian modal dan ukuran –ukuran
serupa. Sistem ABM berfokus pada biaya, mutu, waktu, dan pemborosan. Ukuran
–ukuran kinerja ABM dapat dengan mengaitkan manusia dengan aktivitas –
aktivitas dan proses sehingga mereka dapat diukur dan disempurnakan kinerjanya
secara berkesinambungan.
g. Aktivitas
Menjelaskan Saling Ketrgantungan
Saling
ketergantungan timbul karena keluaran aktivitas tertentu menjadi masukan bagi
aktivitas lainnya. Manajemen harus memahami saling ketergantungan tersebut
khususnya dalam pembuatan keputusan yang berhubungan dengan proses daur hidup.
h. Aktivitas
Mengaitkan Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan Keputusan
Ketidak selarasan dan konsistenan
sistem informasi menyebabkan informasi tidak tersaji tepat waktu dan umpan
balik untuk bertidak terlambat.Akibatnya para manajer organisasi tidak dapat
mencapai tujuan yang direncanakan karena lemahnya dasar pembuatan
keputusan,perencanaan, dan pengendalian. Akuntansi aktivitas menyediakan
keterkaitan antara sistem pembuatan keputusan,perencanaan,dan pengendalian.
i. Aktivitas Menungkinkan Manajemen Daur Hidup
Life cyle acconting
(LCA) adalah proses pengumpulan dan pengolahan data pendapat dan biaya selama
daur hidup produk, serta penyajian informasi daur hidup produk pada manajemen
organisasi. Akuntansi aktivitas dapat melacak pendapat dan biaya berbagai
aktivitas selama daur hidup produk sehingga dapat memberikan informasi dan
pemahaman yang lebih akurat mengenai laba selama daur hidup produk,informasi
ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas pembuataan keputusan.
1.4
KONSEP ANALISA
AKTIVITAS
Aktivitas menyangkut semua
bidang rangaian ( value chain ) organisasi yaitu :
o desaian
dan perekayasaan,
o pengadaan
masukan,
o pemanufakturan,
o pemasaran,
o distribusi,
dan
o pelayanan
( servis ).AA dan ABM mendasar pada konsep – konsep analisis yang mencakup :(1)
hirarki dan analisis aktivitas, (2) kebutuhan keterincian, (3) modal aktivitas,
(4) karakteristik aktivitas, (5) aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai
tambah.
a. Hirarki
dan analisis aktivitas
Aktivitas – aktivitas
membentuk dasar sistem biaya dan manajemen kinerja. Aktivitas membentuk dasar,
dan bukanlah fungsi – fungsi atau tugas – tugas, karena aktivitas level rincian
yang cocok untuk mendukung sistem penyempurnaan proses berkesinambungan.Hirarki
aktivitas adalah pengurutan kegiatan – kegiatan organisasi dalam urutan : (a)
fungsi – fungsi, (b) proses bisnis, (c)
aktivitas, (d) tugas – tugas, dan (e) operasi.
1.
Fungsi
Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang
mempunyai tujuan dan keahlian tertentu dalam bisnis. Sebagai
contoh, fungsi pemanufakturan suatu produk terdiri atas serangkaian aktivitas –
aktivitas individual yang terdiri atas memotong-motong bahan, mengolah bahan
yang telah di potong-potong dengan menggunakan mesin-mesin menjadi
komponen-komponen tertentu, menghaluskan komponen-komponen dan merakit
komponen-komponen menjadi produk.
2. Proses bisnis
Adalah
serangkaian, atau urut-urutan aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan, saling
berhubungan atau saling tergantung yang dilaksanakan unutk mencapai tujuan
tertentu.
3. Aktivitas
Adalah
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran fungsi dengan mengkombinasikan manusia, teknologi, bahan
mentah, metode dan lingkungan secara bersama-sama untuk menghasilkan produk dan
jasa.
4. Tugas
Adalah
kombinasi elemen-elemen kerja atau operasi suatu aktivitas. Jadi, tugas
menjelaskan mengenai bagaimana suatu aktivitas di laksanakan.
5. Operasi
Adalah
unit kerja terkecil yang digunakan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian.
6. Elemen
Adalah bagian dari operasi.
b. Kebutuhan keterincian
Tingkat keterincian yang dibutuhkan dalam menganalisis
aktivitas di tentukan oleh :
1. Tujuan Analisis Aktivitas
Bertujuan agar
level tugas dilaksanakan secara efisien.
2.
Ukuran
Organisasi
Organisasi besar umumnya menentukan
aktivitas-aktivitasnya pada level organisasi yang lebih rendah, sedangkan pada
organisasi kecil pd level organisasi yang relative tinggi.
c. Model Aktivitas
Komponen – komponen aktivitas individual dapat di
hubungkan dalam satu model yang tampak pada peraga.
d.
Karakterisitik
Aktivitas
Suatu
aktivitas mempunyai beberapa karakteristik potensial.
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
1. Aktivitas
primer
Adalah
aktivitas-aktivitas yang memberikan kontribusi secara langsung pada misi unit
organisasi atau bagian-bagiannya.
2. Aktivitas
sekunder
Adalah aktivitas-aktivitas
yang mendukung akivitas-aktivitas primer.
3. Aktivitas
repetitive
Adalah
aktivitas-aktivitas yang sifatnya berulang-ulang, berjalan terus dan
berkesinambungan serta mempunyai masukan,pemrosesan, dan keluaran yang
konsisten.
4. Aktivitas
nonrepetitive
Adalah
aktivitas-aktivitas yang hanya satu-waktu yang mempunyai titik mulai dan
selesai secara presisi dan sering kali terentang beberapa unit organisasi.
5. Aktivitas
kebijakan
Adalah
aktivitas-aktivitas opsional yang dilaksanakan berdasar pertimbangan manajemen.
6. Aktivitas
keharusan
Adalah
aktivitas-aktivitas yang harus dilaksanakan.
7. Aktivitas
strategi
Adalah
aktivitas-aktivitas penting bagi kesuksesan perusahaan dalam bersaing.
8. Aktivitas
bernilai tambah
Adalah
aktivitas-aktivitas yang memberikan kontribusi nilai pada produk, pelayanan,
kepuasaan sesuai persepsi konsumen dibandingkan dengan harga yang dibayarnya.
9. Aktivitas
tidak bernilai tambah
Adalah
aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan kontribusi nilai pada produk,
pelayanan, kepuasaan sesuai persepsi konsumen dibandingkan dengan harga yang
dibayarnya.
Berdasarkan
karakteristik aktivitas, penggolongan aktivitas kedalam : (a) aktivitas
bernilai tambah dan tidak bernilai tambah, (b) aktivitas primer dan aktivitas
sekunder, sangat penting untuk menganalisis aktivitas.
d. Aktivitas
Tidak Bernilai Tambah
Aktivitas tidak
bernilai tambah menggambarkan pemborosan sehingga organisasi perlu
mengeliminasi atau meminimumkannya. Untuk menentukan apakah aktivitas tidak
bernilai tambah dapat ditentukan melalui :
a. Penerapan
pengelolaan kontemporer. Melalui penerapan JIT, ABM dan ABC dapat ditentukan
aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah.
b. Focus
persepsi nilai oleh konsumen. Cara ini lebih realistis namun sulit
diimplementasikan.
c. Aktivitas
yang dipertahankan perusahaan.
1.5. METODOLOGI PENENTUAN AKTIVITAS
Untuk menentukan dan memahami
aktivitas diperlukan metodologi penentuan aktivitas. Salah satu kunci sukses
dalam pengaplikasian metodologi adalah berfokus pada masukan-masukan aktivitas.
Tahap-tahap
penentuan aktivitas afalah sebagai berikut :
a. Menentukan
Lingkup analisis
Dalam
menganalisis aktivitas, manajemen harus mengorbankan waktunya untuk memahami
kebutuhan-kebutuhan bisnis dan menentukan secara jelas tujuan analisis
aktivitas. Kebutuhan bisnis antara lain adalah :
1. Identifikasi
peluang-peluang penghematan biaya.
2. Identifikasi
alternative-alternatif penyempurnaan proses
3.
Mengurangi biaya produk
dan pelayanan
4.
Meningkatkan
produktivitas
5.
Menggunakan
system ABM secara terus-menerus atau analisis satu-waktu
b.
Menentukan Pendekatan
Analisis Aktivitas
Untuk
menganalisis aktivitas dapat digunakan tiga pendekatan yaitu:
1. Pendekatan
organisasional
Adalah pendekatan untuk menentukan
profile aktivitas setiap unit organisasi.
Pendekatan ini mempunyai keunggulan
karena : (1) Mudah dipahami, tidak ada ancaman, dan ada pada setiap unit, (2)
Mudah dan cepat dilaksanakan dan (3)Rasa memiliki tidak menjadi isu sulit
karena manajer bagian-again organisasi terlibat dalam pengindentifikasian
aktivitas. Kelemahan pendekatan ini adalah tidak mengindetifikasikan
ketergantungan antar departemen.
2. Pendekatan
fungsional
Adalah pendekatan untuk menentukan
dan menganalisis aktivitas-aktivitas secara fungsional.Pendekatan ini disebut
pendekatan “dua jejak” yaitu analisis aktivitas dengan urutan pertama dari atas
kebawah dan kedua dari bawah ke atas.
Pendekatan ini mempunyai keunggulan
yaitu : terstruktur, namun mempunyai kelemahan yaitu (1) rumit, dan (2)mungkin
kekurangan data.enggulan pendekatan ini
3. Pendekatan
proses bisnis
Adalah pendekatan untuk menentukan
dan menganalisis aktivitas – aktivitas dengan cara mengikuti urutan arus proses
bisnis atau aktivitas – aktivitas.
keunggulan pendekatan ini adalah :
(1) mudah dihubungkan dengan tujuan, (2) tersedia waktu untuk mengindentifikasikan
aktivitas, dan (3) jika dipecah dengan baik dapa diintegritasikan dengan
program dan metodologi penyempurnaan berkesinamungan. Kelemahan pendekatan ini
adalah mengkonsumsi waktu yang cukup banyak.
c. Mengumpulkan
Data Aktivitas
Untuk
mengumpulkan data aktivitas dapat digunakan beberapa teknik antara lain :
1. Pendekatan
Delphi
Adalah pendekatan untuk
mengumpulkan data melalui wawancara atau mengajukan kuesioner pada eksper
internal dan pribadi manajemen penting.
Beberapa data yang dikumpulkan dari
wawancara meliputi : (1) maksud dan tujuan aktivitas - aktivitas organisasi, (2) masukan dan
keluarannya, (3) Para pemasok dan konsumennya, (4) indicator-indikator
kinerjanya, dan (5) isu-isu dan masalah-masalah terkini.
2. Analisis
diri
Adalah teknik yang digunakan untuk
alat pencatatan diri mengenai tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan.
Teknik ini keunggulannay : (1)
cocok untuk bidang-bidang yang tugas atau aktivitasnya banyak, dan (2) dapat
cepat komprehensif mengumpulkan data. Kelemahan teknik ini adalah (1)
birokratis, (2) banyak mengkonsumsi waktu , dan (2)subyek kesalahan.
3. Pensampelan
aktivitas
Adalah teknik pengumpulan data
aktivitas-aktivitas berbasis observasi.
Teknik ini cocok untuk pengumpulan
data aktivitas yang sering terjadi, namuntidak cocok untuk aktivitas seasonal.
4. Pengukuran
kinerja
Adalah teknik pengumpulan data
aktivitas berdasar studi-wakktu yang digunakan aktivitas-aktivitas.teknik ini
cocok untuk aktivitas-aktivitas repetitive, namun tidak cocok untuk aktivitas kreatif.
d. Memilih
Metode yang Digunakan
Metode
atau pendekatan yang digunakan tergantung pada lingkungan dilaksanakannya
analisis dan seringkali diperlukan kombinasi teknik-teknik atau metode-metode
yang digunakan. Dua factor yang perlu dipertimbangkan antara lain : (a) tingkat
presisi, dan (b) biaya pengukuran.
e. Meringkas
dan Menganalisis
Beberapa
teknik yang dapat digunakan untuk meringkas dan menganalisis data misalnya: (a)
bagan distribusi kerja, (b) bagan alir prosedur, (c) bagan alir proses, (d)
catatan analisis produktivitas, dan (e) kamus aktivitas.
f. Menghitung
Biaya Akivitas
Dalam
menganalisis aktivias, manajemen harus menghitung biaya aktivitas dianggarkan
dan realisasinya untuk satu tahun.Biaya harus digolongkan ke dalam: (a) biaya
sumber-sumber terlacak, dan (b) biaya aktivitas aktivitas sekunder
g. Mengalokasikan
AKtivitas Sekunder pada Aktivitas Primer
Semua
biaya yang berhubungan dengan aktivitas – aktivitas sekunder dapat dialokasikan
pada aktivitas-aktivitas primer. Biaya aktivitas primer dapat pula tidak
dialokasikan pada aktivitas primer.
h. Menentukan
Ukuran-ukuran Keluaran
Setiap
aktivitas mempunyai keluaran dan untuk mengukurnya perlu dikuantatifkan.
Beberapa pedoman untuk menentukan ukuran keluaran adalah sebagai berikut:
1. Hanya
ada satu keluaran primer per aktivitas
2. Jika
aktivitas yang berbeda mempunyai ukuran keluaran yang sama, maka
aktivitas-aktivitas tersebut mungkin hanya satu aktivitas.
3. Ukuran-ukuran
keluaran harus homogin
4. Ukuran
keluaran harus dapat diukur
i.
Menghitung Biaya per
Unit
Perhitungan
biaya perunit aktivitas dapat ditentukan dengan mudah yaitu dengan rumus
sebagai berikut:
![](file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
j.
Merasionalisasi dan
Merevikasi
Manajemen
harus mengalokasikan waktunya untuk merasionalisasi organisasidan
memverifikasikan data aktivitas.Manajemen harus memverifikasi data dengan cara
menkaji ulang informasi yang semula dihasilkan dengan informasi yang diperlukan
untuk mengkaji ulang informasi yang
semula dihasilkan dengan informasi yang semula dihasilkan dengan informasi yang
diperlukan untuk mengindentifikasikan aktivitas ke dalam aktivitas bernilai
tambah dan tidak bernilai tambah serta usaha-usaha untuk mengeliminasi
aktivitas tidak bernilai tambah dan dan mengefisienkan aktivitas bernilai
tambah.
k. Menentukan
Proses Bisnis
Interaksi
aktivitas atau proses bisnis terjadi jika aktivitas-aktivitas terkait dengan
aktivitas-aktivitas lainnya. Cara yang banyak dipakai, adalah (a)bagan PERT,
(b)bagan arus aktivitas melalui: (1) analisis masukan-keluaran, (2) analisi
proses bisnis, (3) bagan menggelembung, atau (4) matrik matrik. Bagan aktivitas
dapat digunakan untuk: (1) memahami hubungan erat antar atau diantara
aktivitas-aktivitas, dan (2) menunjukkan hubungan masukan sampai seluaran serta
hubungan pemasok sampai konsumen.
l.
Menentukan Ukuran
Kinerja
Dalam
menyusun ukuran-ukuran kinerja aktivitas perlu dipertimbangkan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Berapa
biayanya?
2. Berapa
lama waktu yang diperlukan
3. Seberapa
baik aktivitas dilaksanakan
4. Seberapa
fleksibel aktivitas dapat diubah
1.6 SRTUKTUR
SISTEM AKUNTANSI AKTIVITAS
SMB kontemporer dibangun berpondasi
informasi aktivitas. Informasi aktivitas dapat menyediakan berbagai kemampuan
untu k
1.
Menyusun target-target
biaya dan kinerja yang dapat mendukung penyempurnaan berkesinambungan
organisasi secra menyeluruh
2.
Mengidentifikasi
pemborosan dan akar penyebab biaya
3.
Menghasilkan biaya
produk dan jasa secara akurat sehingga menciptakan basis pembuatan keputusan.
SMB
berbasis akuntansi aktifitas pad 7.2 menggunakan langkah-langkah
a.
Analisis Aktivitas
Analisis
aktivitas merupakan pengidentifikasian aktivitas-aktivitas signifikan
organisasi untuk menyusun dasar biaya dan kinerja guna penyempurnaan
berkesinambungan.
b.
Analisis Daur Hidup
Adalah
analisis untuk menyediakan kerangka kerja bagi pengelolaan biaya dan kinerja produk
dan jasa dari waktu ke waktu selama daur hidupnya. Jika biaya tidak
ditandingkan dengan pendapatan selam daur hidup produknya maka dapat timbul
distorsi biaya secara signifikan.
c.
Penentuan Biaya
Aktivitas
Penentuan
biaya aktivitas dilakukan dengan cara melacak sumber-sumber signifikan yang
digunakan untuk setiap aktivitas sehingga diperoleh dasar untuk mengukur
efektifitas setiap aktivitas dan dapat digunakan untuk dasar penyempurnaan
berkesinambungan.
d.
Pengukuran Kinerja
Aktivitas
Pengukuran
kinerja aktivitas menggunakan atribut-atribut penting yaitu mutu, biaya, dan
waktu. Atribut-atribut tsb juga merupakan ukuran-ukuran kinerja aktivitas yang
penting dalam sistem akuntansi aktivitas.
e.
Akuntansi Teknologi
Sistem
akuntansi teknologi memperlakukan biaya teknologi sebagai biaya langsung. Biaya
teknologi adalah biaya untuk pengembangan, pemilikan, implementasi dan
pemeliharaan aktiva-aktiva teknologi.
Biaya teknologi mencakup depresiasi ekuipmen riset, depesiasi mesin-mesin
dan peralatan.
f.
Analisis Fungsional
Bisnis
Analisis
fungsional bisnis membantu manajemen untuk mengkaji aktivitas suatu fungsi
organisasi agar aktivitas yang dilaksanakan dalam fungsi tsb layak dan dapat
menjelaskan sumber-sumber dan penyebab aktvitas.
g.
Analisis Proses Bisnis
Pemahaman
terhadap antar hubungan antara aktivitas yang satu dengan aktivitas lainnya
bermanfaat bagi manajemen agar,
1. Mampu
menyempurnakan proses bisnis secara efektif
2. Memahami
arus dan saat informasi dan aktivitas yang diperlukan untuk melaksanakan proses
bisnis
3. Menyediakan
kerangka kerja.
1.7 PENENTUAN BIAYA PRODUK
AKTIVITAS
Jika sumber-sumber yang digunakan
untuk aktivitas berubah, atau aktivitas yang dikonsumsi berubah maka biaya
produk atau jasa juga berubah.
Aspek-aspek
sistem ABC yang penting adalah sebagai berikut:
1.
Manajemen investasi
aktivitas.
Akuntansi
aktivitas menyediakan informasi dasar aktivitas untuk mengukur perubahan .
informasi bermanfaat dalam menganalisis investasi aktivitas untuk proses
penyempurnaan bekesinambungan dengan selalu mempertanyakan bagaimana aktivitas
dilaksanakan.
2.
Analisis driver biaya.
Mengidentifikasi faktor atau aktivitas yang mempengaruhi dan
kinerja aktivitas berurutan. Analisis driver biaya bermanfaat untuk menyediakan
cara bagi perusahaan dalam pengendalian biaya.
3.
Analisis aktivitas
tidak bernilai tambah
Mengidentifikasi
aktivitas yang dapat dielimasi yaitu aktivitas yang tidak menambah manfaat atau
kepuasan konsumen organisasi.
4.
Analisis praktik
terbaik
Dilakukan
dengan membandingkan hasil-hasil kinerja bagian-bagian organisasi, pemasik,
pesaing sehingga perusahaan dapat memiliki keunggulan daya saing di pasarnya.
5.
Analisis biaya target
aktivitas
Biaya
target adalah taksiran harga pasar dikurangi dengan tingkat laba yang
diinginkan. Analisis aktivitas dan biaya tidak bernilai tambah serta analisis
praktik terbaik dapat digunakan dasar bagi manajemen untuk mengelimasi
aktivitas dan biaya tidak bernilai tambah serta menyempurnakan struktur biaya.
6.
Analisis strategi
aktivitas
Pemahaman
terhadap aktivitas-aktivitas atau proses yang dapat menambah nilai bagi
konsumen dan evaluasi dampak keuangan dan non keuangan alternatif yang brbeda
dapat digunakan dasar untuk memilih strategi yang cocok.
7.
Penganggaran berbasis
aktivias
Penganggaran
mencakup perdiksi level sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan
secara efisien dan efektif.
1.8 PENYEMPURNAA KINERJA
Analisis aktivitas merupakan alat
untuk menyediakan informasi yang akurat bagi manajemen. Jika digunakan secra
tepat analisis aktivitas dapat menunjukkan bidang-bidang bisnis yang
dikerjakannyadapat ditingkatkan atau disempurnakan. Peluang-peluang itu adalah
penyempurnaan kinerja yang dapat dicapai melalui analisis aktivitas adalah
a.
Perasionalisasian
Organisasi
Analisis
aktvitas dapat menjelaskan bidang-bidang struktur organisasi yang dapat
disempurnakan melalui rasionalisasi. Rasionalisasi struktur pelaporan dalam
semua bidang bisnis dapat mengubah pelaporan pada manajemen lini dan berbagai
level manajemen menjadi efektif.
b.
Pengeliminasian
Pemborosan
Untuk
mengeliminasi pemborosan harus diketahui aktivitas bernilai tambah yang
pelaksanaannya tidak efisien dan aktivitas tidak bernilai tambah.
c.
Penyempurnaan proses
Untuk
menyempurnakan aktivitas dan proses digunakan benchmarking. Benchmarking adalah
alat yang bermanfaat bagi manajemen untuk penyempurnaan kinerja dengan
mendasarkan pada praktikkinerja yerbaik tesebut selanjutnya digunakan untuk
target yang harus dicapai atau dilampaui.
d.
Pengelolaan
Driver-Driver Biaya
Analisis
driver biaya memusatkan pada akar penyebab biaya sehingga driver biayanya harus
menjadi perhatian utama manajemen. Dalam menganalisis driver biaya yang
digunakan lima tahap :
1. Mengidentifikasi driver-driver biaya pada aktivitas dan proses
2. Mengkaji
ulang terjadinya dan keserupaan driver-driver biaya untuk mengidentifikasi
driver biaya yang penting
3. Mengevaluasi
danpak perubahan driver biaya dengan menggunakan teknik-teknik analisis
aktivitas
4. Mengidentifikasi
dan mengevaluasi cara-cara alternatif untuk menentukan driver-driver biaya
5. Merencanakan,
memutuskan dan mengimplementasi tindakan-tindakan penyempurnaan
e.
Peminisasian Terjadinya
Aktivitas-aktivitas
Peminisasian
terjadinya aktivitas dilakukan dengan mengurangi level aktivitas yang tidak
bernilai tambah, termasuk pengurangan aktivitas pelayanan.
1.9 Penyempurnaan
produk
untuk menyempurnakan
produk dapat digunakan biaya target. Biaya target merupakan biaya berdrive
pasar sehingga merupakan independen untuk mengestimasi biaya produksi. Dalam
lingkungan persaingan tajam mengharuskan perusahaan untuk bersaing dari segi
mutu dan harga rendah. Dengan menggunakan biaya target memungkinkan perusahaan
berbiaya rendah.
1.10 IMPLEMENTASI
Isu – isu penting yang
perlu diperhatikan agar akuntansi aktifitas dapat diimplementasikan dengan baik
mencakup:
- rancana atau pendekatan
digunakan untuk menyusun rencana atau pendekatan yang
sesuai dengan tujuan – tujuan dan isu – isu bisnis. Implementasi proyek
analisis aktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor sbb :
- tujuan analisis. Misalnya apakah analisis digunakan untuk mendukung tugas sekali – waktu atau sistem penyempurnaan berkesinambungan.
- Isu – isu bisnis. Misalnya siapa konsumen – konsumen utama dan produk – produk apa yang menguntungkan.
- Ukuran bisnis. Misalnya besar atau kecil, tersentralisasi atau terdesentralisasi.
- Ketersediaan sumber. Misalnya apakah tersedia sumber dan manusia dari dalam organisas, dari manajemen puncak atau dari konsultan.
Dengan mempertimbangkan faktor – faktor tersebut dapat
digunakan untuk mengarahkan rencana atau memilih pendekatan yang paling cocok
untuk organisasi. Pendekatan yang paling cocok diperoleh setelah
mempertimbangkan:
a.
level atau sifat
keterlibatan manajemen puncak
b.
level keterincian
analisis
c.
pendekatan untuk
mengumpulkan data
d.
waktu untuk
menyelesaikan proyek analisis aktivitas.
Metodologi rencana proyek analisis aktivitas harus
didokumentasikan dengan baik. Dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk
mengembangkan pendekatan yang cocok dan sebagai dasar pelatihan dan pendidikan
melalui organisasi.
- Perubahan Budaya
Peran manajemen merupakan faktor penting dalam menjamin
kesuksesan proyek implementasi. Manajemen harus mempunyai komitmen terhadap
proyek implementasi dan menyadari pentingnya sistem akuntansi aktivitas dan ABM
untuk mncapai manfaat dan tujuan jangka panjang.
Proyek implementasi memerlukan peningkatan :
a.
komunikasi
b.
keterlibatan penuh
para staf pada semua level
c.
metodologi yang
berdisiplin, terstruktur, Namur fleksibel,
d.
sistem yang
mendukung metodologi
e.
pelatihan dan
pendidikan
Implementasi sistem akuntansi aktivitas memerlukan
pemahaman implikasi – implikasi potensial perubahan budaya organisasi. Budaya
organisasi yang diperlukan adalah budaya penyempurnaan berkesinambungan yang
harus didukung oleh tim kerja lintas batas organisasi. Perubahan ini menyangkut
:
- bagaimana sumber daya manusia diukur dan diberi balas jasa. Ukuran – ukuran kinerja dan balas jasa yang berhubungan dengan tugas individu diganti dengan ukuran kinerja dan balas jasa sebagai tim dan pembayaran berdasar pengetahuannya.
- bagaimana tanggung jawab manajemen. Perencanaan dan pengendalian tradisional berdasar kriteria fungsional yang sempit diganti sesuai dengan aktivitas – aktivitas dan berbasis lintas fungís.
3. Struktur Tim
implementasi
akuntansi aktivitas memerlukan pembentukan tim – tim verja. Beberapa pedoman
yang dapat digunakan untuk pemilihan tim yang cocok untuk mengimplementasikan aktivitas – aktivitas :
- kualifikasi – kualifikasi,
keahlian yang perlu dimiliki adalah :
a.
keahlian teknis
aktivitas – aktivitas
b.
kahlian manajemen
biaya
c.
pengetahuan bisnis
secara umum
- sumber – sumber :staf yang ditugaskan kedalam tim harus penuh waktu untuk tim
- pelatihan dan kesadaran.
Mempunyai manfaat yaitu :
a.
memahami dengan
jelas peran – peran dan tugas – tugasnya
b.
memahami pendekatan
yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara efektif.
Pelatihan dan kesadaran juga penting untuk membantu menghindari rumor – rumor
dan ketidakpastian.
4. Perangkat Lunak
proyek implementasi lunak harus didukung oleh alat – alat
perangkat lunak berbasis komputer. Alat – alat tersebut dapat digolongkan ke
dalam :
- alat pemetaan. Digunakan untuk membuat peta proses bisnis, tampilan organisasi, dan keterkaitan proses antara individual – individual dengan atau unit –unit bisnis.
- alat spreadsheet. Alat ini digunakan untuk mencatat dan menyimpan basis data analisis aktivitas.
- alat database. Digunakan untuk menentukan pemodelan biaya multidimensional dengan menggunakan data analisa aktivitas.
- alat pengukuran kerja lainnya. Alat ini mencakup perangkat lunak untuk mendokumentasikan pegukuran kerja dan data standart kerja.
1.11 DASAR PENCAPAIAN
KEUNGGULAN
Akuntansi aktivitas
menyediakan dasar informasi yang berguna bagi para manajer untuk mencapai
keunggulan. SMB berbasis akuntansi aktivitas dapat menyediakan alat yang kuat bagi
manajemen untuk meningkatkan prifitabilitas dan kinerja berbagai level
organisasi dengan cara :
- mengidentifikasikan biaya dan akat penyebabnya melalui identifikasi driver – driver biaya
- memungkinkan eliminasi pemborosan dengan mengidentifikasikan aktivitas bernilai tambah serta pelaksanaan aktifitas efisien dan tidak efisien
- menyediakan kerangka kerja untuk mengukur perubahan dan menyediakan umpan balik untuk mendukung penyempurnaan berkesinambungan
- menjalin keterkaitan waktu mutu dan biaya dengan strategi organisasi melalui penggunaan ukuran – ukuran kinerja
- menyediakan informasi biaya produk atau jasa yang lebih akuran dan realistis dengan melacak konsumsi aktivitas – aktivitas pada produk dan jasa
- menyempurnakan efektivitas proses anggaran dengan mengaitkan konsumsi sumber – sumber dengan aktivitas yang dilakukan organisasi
akuntansi aktivitas hanyalah alat untuk menghasilkan informasi bermutu dan
mengidentifikasikan masalah – masalah potensial yang timbul namun informasi
tersebut tidak banyak manfaatnya jika tidak digunakan untuk penyempurnaan
organisasi secara berkesinambungan. Manajemen harus memahami dan menggunakan
informasi akuntansi aktivitas untuk mengelola biaya berbasis aktivitas ( ABC )
dengan sukses.
BAB III
KASUS DI PERUSAHAAN
1.
PT. “ X “ merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, dimana aktivitas yang
dilakukan berdasarkan pesanan yang diterima dari pemberi proyek. PT. “X”
terlebih dahulu menentukan pelaksana yang akan bertugas melaksanakan jalannya
proyek. Pelaksana yang ditunjuk kemudian mengestimasi bahan-bahan, mengestimasi
jumlah tenaga kerja serta biaya-biaya yang diperkirakan akan timbul saat proyek
dilaksanakan. Hasil estimasi tersebut dipergunakan sebagai anggaran biaya
proyek. Dengan demikian, setiap proyek memiliki volume, tingkat kompleksitas,
dan karakteristik yang berbeda-beda. Maka dari itu perusahaan membutuhkan suatu
metode perhitungan harga pokok konstruksi yang dapat membebankan biaya overhead
dengan lebih tepat sehingga akan memberikan informasi mengenai harga pokok
konstruksi yang lebih akurat. Kebutuhan informasi yang lebih akurat terkait
dengan usaha perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dalam persaingan global yang semakin kompleks.
2.
PT Himawan menghasilkan beberapa jenis produk. Salah satu jenis produk yang
dihasilkan adalah produk A. Dalam bulan Januari 2009, telah dihasilakan 1.000
unit produk A. Produk ini menikmati biaya bahan Rp 120.000 dan BTKL Rp 80.000
Sistem Akuntansi
Biaya berdasarkan aktivitas
Perhitungan BOP adalah sbb:
Anggara BOP Januari 2009
Jenis aktivitas
|
Jml biaya (Rp)
|
Driver Biaya (DB)
|
Taksiran DB
|
Tarif BOP per DB
|
Set – up mesin
|
2.000.000
|
Jumlah set – up
|
100
|
20.000
|
Penanganan Bahan
|
1.000.000
|
Berat bahan
|
5.000
|
200
|
Pengendalian Limbah
|
500.000
|
Berat limbah
|
100
|
5.000
|
Pengendalian Mutu
|
750.000
|
Jml periksa
|
100
|
7.500
|
BOPlain-lain
|
2.000.000
|
Jam mesin
|
20.000
|
100
|
Jumlah
|
6.250.000
|
|
|
|
Produk A menikmati SM 4 kali, PB 1000 kg, PL 20 kg, PM 1 kali, dan jam
mesin. Oleh karena itu, pembebanan BOP untuk produk A adalah sbb :
Jenis akt
|
Driver Biaya (DB)
|
DB sesungguhnya
|
Tarif BOP
|
Pembebanan BOP
|
SM
|
Jumlah set – up
|
4
|
20.000
|
80.000
|
PB
|
Berat bahan
|
1.000
|
200
|
200.000
|
PL
|
Berat limbah
|
20
|
5.000
|
100.000
|
PM
|
Jml periksa
|
1
|
7.500
|
7.500
|
BL
|
Jam mesin
|
500
|
100
|
50.000
|
Jumlah BOP dibebankan
|
|
|
437.500
|
Jumlah Biaya produksi total produk A:
Biaya bahan
= Rp 120.000
BTKL
= Rp 80.000
BOP
= Rp 437.500
Jumlah bi prod
= Rp 637.500
Kuantitas 1000
HPP/unit = Rp 637,50
3.
Misal di sebuah
perusahaan sepatu standar tenaga kerja untuk suatu perusahaan adalah 2 jam per
unit yg di produksi yg mencakup waktu penyetelan. Pada awal kuartal terakhir,
total sebanyal 20.000 unit telah di produksi san 44.000 jam telah di gunakan.
Manager produksi memperhatikan prospek pelaporan variansi efisiensi tenaga
kerja yg tidak diinginkan pada akhir tahun. Variansi yg tidak diinginkan
melebihi 9 sampai 10 persen dari stnadar. Hal itu biasanya berarti tingkat
kinerja yg negatif. Bonus sangat di pengaruhi oleh tingkat yg negatif. Dalam
menyikapi hal ini, pada kuartal terakhir manager produksi memutuskan untuk
mengurangi jumlah penyetelan dan menggunakan proses produksi yg lebih lama. Dia
mengetahui pekerja produksi biasanya sekitar 5 persen dari standar. Masalah yg
sebenarnya adalah pd waktu penyetelan. Dengan mengurango penyetelan, jam aktual
yang di gunakan akan berada di antara 7 samapai 8 persen dari jam standar yg di
izinkan.
Diminta :
.1. Jelaskan
mengapa perilaku manajer produksi ini tidak berterima untuk lingkungan
perbaikan berkelanjutan ?
.2. Jelaskan
bagaimana pendekatan akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas akan
menghindari terjadinya perilaku tersebut.
Jawaban
:
1. Dalam
lingkungan perbaikan berkelanjutan, berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi
persediaan dan mengiliminasi biaya-biaya yg tak bernilai tambah. Manager
produksi ini berfokus pada pemenuhan standar penggunaan tenaga kerja dan
mengabaikan dampak terhadap persediaan yang mungkin dialami proses produksi yg
lebih lama.
2.Akuntansi
pertanggungjawaban berbasis aktivitas berfokus pd aktivitas dan kinerja
aktivitas. Untuk aktivitas penyetelan, standar bernilai tambah adalah nol jam
penyetelan dan nol biaya penyetelan. Jadi, menghindari penyetelan tidak akan
menghemat jam tenaga kerja dan tidak akan mempengaruhi variansi tenaga kerja.
Variansi tenaga kerja tentu tidak akan di hitung minimal bukan pd tingkat
operasional.
BAB IV
KESIMPULAN
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
o aktivitas – aktivitas
o biaya aktivitas – aktivitas
o konsumsi aktivitas – aktivitas oleh setiap jenis produk
atau obyek biaya lainnya
o pembebanan biaya secara teliti pada setiap jenis produk
atau obyek biaya lainnya
o penentuan biaya total maupun perunit setiap jenis produk
atau obyek lainnya.
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
o didesain untuk era variasi produk minimal
o biaya tenaga kerja merupakan komponen besar dari biaya
produk
o biaya overhead relatif kecil dan seragam
o perkembangan teknologi rendah
o persaingan kurang global
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
o aktivitas dapat menggambarkan tindakan – tindakan
o aktivitas mudah dipahami
o aktivitas menjelaskan faktor – faktor yang mendrive biaya
ijin berkomentar.. sepertinya tulisan ini adalah copy paste dari sebuah buku.. mohon agar sumber buku aslinya dicantumkan.. terima kasih.
BalasHapus