Senin, 31 Mei 2010

3 Cara ALLAH SWT Mengawasi

Karena taku didatangi pencuri, maka warga suatu perumahan menyewa penjaga atau hansip. Tetapi terkadang pencurian masih terjadi walau hansip sudah dibayar. Hal ini bisa terjadi bila hansip tersebut lengah atau ketiduran, sehingga si pencuri bisa melakukan aksinya. Hansip juga manusia!
Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah SWT mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak ada lengah. Didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT:
Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung. Tidak tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama dengan kita dimanapun dan kapanpun saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita berlima, maka Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher kita.

“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf 16)
Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.

“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita (QS. Al Kahfi 49).
Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita sendiri. Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)
Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas dimanapun dan kapanpun saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat maksiyat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah SWT dihari perhitungan kelak.
Wallahu a’lam bish showab.

Contoh Surat Pengajuan Beasiswa ke Rektor

Yth : ( Nama Rektor )
( Nama Universitas )
Di,
Cirebon

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan beribu nikmat, rahmat, dan hidayahNya kepada kita semua sehingga kita masih bisa merasakan semua rizki dan beribadah kepadaNya. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Keluarganya, Sahabatnya dan Para Pengikutnya.
Bapak Rektor yang saya hormati dan para jajarannya, semoga selalu dalam keadaan sehat serta dalam lindunganNya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan saya do’akan semuanya semoga berjalan lancar. Amin.

Sehubungan dengan adanya program beasiswa yang diperuntukkan bagi Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Cirebon ini, menerangkan :

Nama :
NIM :
Fak./Jurusan :
Semester :

Mengajukkan diri untuk mengikuti program beasiswa tersebut sekaligus meminta ijin mendapat rekomendasi pengajuan untuk program beasiswa tersebut. Untuk sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan :

1. Foto copy Kartu Mahasiswa
2. Foto copy KRS Semester Ganjil/Genap Tahun 2009
3. Surat Pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain yang diketahui oleh Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang kemahasiswaan
4. Foto copy Rekening Listrik bulan terakhir dan atau Bukti Pembayaran PBB
5. Foto copy Kartu Keluarga
6. Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan
7. Surat Keterangan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan ( Ekskul )
8. Foto copy IPK
9. Surat Keterangan Tidak Mampu dari Lurah/Desa

Kiranya semoga Bapak dapat mempertimbangkannya. Atas dikabulkannya permohonan ini, saya ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Rektor, yang juga telah menyempatkan waktunya untuk sekedar membaca surat dari saya ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pemohon



( NAMA PEMOHON )