Selasa, 18 Oktober 2011

Contoh Proposal Usaha Bakso


A.    Judul kegiatan     : USAHA MAKANAN (BAKSO)
B.     Status usaha         : Usaha yang akan saya jalankan adalah rintisan usaha baru 
C.    Rational usaha     : Usaha Makanan yang akan saya dirikan adalah sejenis usaha rumahan berskala kecil yang khusus hanya memproduksi MAKANAN. Alasan saya memilih usaha makanan (katering), saya dasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1)      pada jaman yg semakin moderen ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel, efisien dan praktis. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walupun memang sedikit mahal.
2)       Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.
3)       bahan baku masakan merupakan jenis makanan yang dapat diperoleh dengan mudah didaerah tempat saya akan melakukan usaha atau banyak di peroleh di pasar-pasar tradisional terdekat.
D.    Tujuan kegiatan
Tujuan dari didirikannya usaha makanan (BAKSO) ini adalah:
a)           Untuk memperoleh penghasilan yang dapat saya gunakan untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari
b)          Untuk menerapkan pengalaman saya dalam hal memasak
E.     Perencanaan Kegiatan
a)           Jangka pendek (selama 1 tahun)
·      Menjaga rasa masakan, kemasan dan menjaga kebersihannya agar tidak mempengaruhi citra masakannya
·      Meyakinkan konsumen dengan rasa masakan, kemasan, dan cara penyajian yang kami miliki

PROPOSAL USAHA ‘BAKSO  

A.     Latar Belakang
Setiap orang pasti ingin menjadi Bos di bisnis atau usaha-nya sendiri. Hanya orang-orang yang berpikiran sempit-lah yang seumur hidup ingin menjadi orang gajian.
Banyak sekali jalan menuju kesuksesan, salah satu diantaranya dengan membuat sebuah cikal-bakal bisnis yang diharapkan mampu mengembangkan daya kreativitas dan inovasi. Hal ini sangat membutuhkan keberanian yang luar biasa. Hanya orang bernyali besar-lah yang mampu meng-gelontorkan sejumlah dana demi sebuah harapan yang belum pasti.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
Peluang usaha di depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai sekarang. Inilah yang melatarbelakangi berdirinya sebuah tempat makan berbasis one stop for bakso.

B.     Nama Usaha
Usaha yang akan dirintis berupa tempat makan dengan menu utama Bakso, dan segala hal yang berhubungannya dengannya. Detail-nya masih sedang dibicarakan lebih lanjut. Disamping menu-menu pendukung seperti; minuman saribuah, makanan ringan, dll. Inovasi akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan jaman. Dan itu PASTI !!
Sedangkan nama usaha-nya masih dalam tahap pencarian.



C.     Tempat Usaha
Setelah melalui beberapa tahap pencarian, tempat yang memungkinkan dimulainya usaha adalah Ruko Pasar Jamblang cirebon
Daerah ini dinilai cukup strategis karena berhadapan langsung dengan Pelanggan/’konsumen yang akan membeli 2. Tidak jauh dari tempat tersebut ada beberapa perumahan-perumahan penduduk.
Lokasi berada tepat di depan jalan dua arah yang dilewati beberapa angkutan dan beberapa titik usaha strategis yang tidak sejenis seperti ; Alfamart, Apotik, Game Online, Salon, Bengkel, dll

D.     Waktu Operasional
Waktu operasional tempat makan ini direncanakan mulai pukul 9.00 hingga pukul 21.00. Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.

E.      Anggaran Dana
Rencana anggaran dana yang akan digunakan lebih kurang sejumlah Rp 24.000.000,- dengan perincian sebagaimana terlampir pada lampiran 1.
Prinsip yang digunakan dalam usaha ini adalah persentase proporsional terhadap dana yang ditanamkan demi keberlangsungan usaha ini. Pelaksana operasional memiliki persentase sejumlah xx % dari omzet bulanan (akan dibahas secara kekeluargaan). Dan akan berubah seiring perkembangan waktu dan kondisi, seperti; terjadi loss/rugi di bulan-bulan awal, terjadi BEP, penambahan biaya operasional, dan lain sebagainya.
Perjanjian kerjasama ini bersifat mengikat dan dapat berubah setelah melalui pembicaraan secara kekeluargaan.

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pengeluaran bulan pertama

Sewa tempat (minimal  1 TAHUN)                                                       Rp  9.000.000,-
Meja & Kursi (6 pasang @ Rp 250.000,- )                                    Rp  1.500.000,-
Kipas Angin ( 6 buah @ Rp 150.000,-)                                         Rp     900.000,-
Etalase besar                                                                            Rp  1.000.000,-
Etalase kecil                                                                             Rp     700.000,-
Modal Awal Bahan Makanan ( 1 bln @ Rp 200,000/hari )               Rp  6.000.000,-
Karyawan ( 2 orang @ Rp 250.000,- / bln)                                    Rp     500.000,-
Spanduk, Brosur, dll                                                                  Rp     700.000,-
Mangkok, piring, sendok, dll                                                       Rp     500.000,-
Peralatan memasak                                                                   Rp     500.000,-
Operasional listrik, air, telepon (1 bln)                                          Rp     700.000,-
Biaya tidak terduga                                                                    Rp  2.000.000,-
                                                                                                   -------------------
                                                                                               Rp24.000.000,-


 PENUTUP
            Hasil dari uraian proposal diatas maka dapat disimpulkan bahwa peluang usaha MAKANAN ini baik dari segi ide, sasaran pasar, hingga rencana financial memiliki prospek yang baik dunia bisnis dan masa depan.
      Dalam memulai suatu usaha pasti tidak terlepas dari adanya hambatan dan rintangan yang terjadi. Khususnya hambatan yang dialami oleh usaha yang baru berdiri dan baru mulai berjalan. Hambatan yang terbesar yang dialami USAHA MAKANAN adalah sosialisasi dan promosi kepada masyarakat untuk menyatakan kalau usaha makanan yang kita buat berbeda dengan usaha Bakso lainnya. Maka segmen pasar dari usaha ini adalah masyarakat yang. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga..

Manajeman Biaya Akt Aktifitas



BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen memerlukan informasi yang bermutu untuk mengelola organisasinya agar unggul. Informasi yang bermutu adalah informasi yang relevan, teliti, tepat waktu dan dapat untuk bertindak. Untuk meningkatkan profitabilitas dan kinerja secara berkesinambungan manajemen harus memahami apa aktivitas-aktifitas dalam organisasi, seberapa baik aktifitas i laksanakan, dan apakah aktivitas-aktivitas tersebut mempunyai kontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan.
Akuntansi aktivitas dapat menghasilkan informasi untuk meningkatkan keterlacakan aktivitas dan biaya serta meningkatkan pemahaman manajemen terhadap organisasi. Dengan akuntansi aktivitas, manajemen dapat menilai aktivitas ( bernilai tambah atau tidak bernilai tambah) secara rinci sehingga dapat menyempurnakan kinerja secara berkesinambungan dengan meningkatkan daya saing di pasar. Aktivitas tidak bernilai tambah merupakan pemborosan sehingga harus dieliminasi. Akuntansi aktivitas memungkinkan pengukuran kemajuan-kemajuan dalam usaha untuk mengiliminasi pemborosan aktivitas-aktivitas seluruh organisasi.

1.1    Latar Belakang

Perubahan lingkungan teknologi dan persaingan global secara cepat dan tajam mengakibatkan prinsip-prinsip dan alat-alat yang semula dapat digunakan oleh manajemen untuk mengelola dan mengukur kinerja organisasi menjadi usang dan tidak relavan. Perubahan lingkungan tersebut mengakibatkan sitem akuntansi biaya tradisional gagal memberikan manfaat untuk mengelola dan mengukur kinerja karena informasinya terdistorsi. Dengan kaya lain, sistem akuntansi biaya tradisional di desain untuk menyediakan informasi bagi lingkungan binis yang sangat berbeda dengan lingkungan bisnis yang menggunakan teknologi maju dan bersaing global. Persaingan global mengharuskan perusahaan secara simultan meningkatkan muu produk dan jasa, berbiaya rendah, berpengiriman tepat waktu, dan berwaktu daur cepat sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen.
Sistem akuntansi biaya tradisional mengakibatkan :
1.      Distorsi biaya proses dan produk dan gagal untu memanfaatkan peluang-peluang organisasi
2.      Terlalu berfokus pd biaya tenaga kerja langsung
3.      Menggolongkan biaya hanya berbasis unit produk
4.      Hanya terkonsentrasi pd efisiensi melalui analisis selisih biaya
5.      Menghasilkan informai yang tidak tepat waktu
6.      Mengakibatkan manajemen tidak mengetahui apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana seharusnya mengerjakannya.


*      Tujuan pembahasan :
Akuntansi aktivitas sebagai salah satu alat bagi manajemen untuk :
1.      Menghasilkan informasi mengenai aktifitas dan secara relevan , teliti, tepat waktu dan dapat untuk bertindak
2.      Mengidentifikasikan dan mengeliminasi aktivitas – aktifitas tidak bernilai tambah karena merupakan pemborosan.
Secara sistematis pokok pembahasan mel :
a.       Latar belakang pentingnya akuntansi aktivitas
b.      Definisi akuntansi aktifitas
c.       Pentingnya berfokus pada aktivitas – aktivitas
d.      Konsep analisis aktivitas
e.       Metodologi penentuan aktivitas
f.       Struktur sistem akuntansi aktivitas
g.      Penggunaan analisis aktivitas untuk meningkatkan kinerja bisnis
h.      Implemenasi akuntansi aktivitas
i.        Dasar – dasar untuk mencapai keunggulan
j.         







BAB II
LANDASAN TEORI


1.2    Definisi Akuntansi Aktivitas


Sebelum akuntansi aktivitas di bahas secara rinci, di bawah ini akan di bahas definisi dari beberapa istilah yang berkaitan erat dngan akuntansi aktivitas yaitu :

1.      Aktivitas
Adalah kombinasi manusia, teknologi, bahan, metode dan lingkungan yang secara
Bersama-sama untuk menghasilkan produk atau jasa. Aktivitas menunjukan apa yang di kerjakan oleh organisasi yaitu cara organisasi menggunakan waktunya untuk melaksanakan proses atau prosedur untuk mengahsilkan keluaran.
            Aktivitas adalah agregasi dari berbagai tindakan dalam suatu organisasi yang bermanfaat bagi para manajer untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Contoh aktivitas meliputi pemasangan peralatan untuk produksi, pemindahan bahan dan barang, pembelian komponen, pengiriman tagihan kepada pelanggan, pembayaran tagihan, pemeriksaan produksi, dan lain – lain.
Setiap aktivitas adalah prosess yang mengkonsumsi sumber- sumber untuk mengahsilkan keluaran. Fungsi aktivitas adalah mengubah sumber-sumber ( bahan, tenaga kerja, teknologi, dll) untuk menghasilkan keluaran ( barang dan jasa ).
            Aktivitas mencakup proses pembentukan nilai tambah dalam organisasi yang meliputi rangkaian nilai seperti :
a.       Desain dan perekayasaan
b.      Pengadaan masukan
c.       Pemanufakturan\
d.      Pemasaran
e.       Distribusi
f.       Pelayanan ( servis )


2.      Akuntansi Aktivitas
    Adalah proses pengumpulan dan pelacakan data kinerja aktivitas-aktivitas dan biayanya yang signifikan dalam suatu organisasi, serta penyajian informasi untuk memberikan umpan-balik guna membuat tindakan koreksi yang diperlukan. Akuntansi aktivitas mendasarkan pada pelacakan data biaya dan kinerja aktivitas-aktivitas organisasi sehingga alokasi dengan basi arbitrasi dapat di kurangi.
Sistem akuntansi aktivitas yang efektif memerlukan tahap-tahap sbb :
1.      Mengidentifikasikan semua aktivitas organisasi
2.      Menetukan kebutuhan-kebutuhan konsumen
3.      Menetukan biaya dan kinerja semua aktivitas
4.      Menentukan keluaran semua aktivitas
5.      Mengidentifikasikan tujuan biaya produk, jasa0jasa, proses-proses dan melacak biaya aktivitas pd setiap tujuan biaya berbasis pada pemakaian aktivitas
6.      Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta faktor-faktor sukses penting organisasi
7.      Mengevaluasi efisiensi dan efektivitas semua aktivitas

C. Aktivitas Based Managemen (ABM)
            Adalah suatu disiplin yang memusatkan pada manajemen aktivitas sebagai rute untuk penyempurnaan nilai yang diterima oleh konsumen dan peningkatan laba dengan penyediaan nilai tersebut. Disiplin tersebut mencakup :
1.      Analisis driver
2.      Analisis aktivitas
3.      Pengukuran kinerja
4.      Penggunaan informasi akuntansi aktivitas

ABM melibatkan efisiensi, efektivitas, dan konsistensi penstrukturan kembali aktivitas-aktivitas organisasi untuk mencapai keunggulan throughout organisasi. Throughout adalah total waktu produksi dengan menggunakan fasilitas-fasilitas. Akuntansi aktivitas menyediakan dasar bagi ABM untuk mengukur kinerja melalui sistem pengukuran kinerja karena :
a.       Terkait dengan perencanaan operasi
b.      Meningkatkan decision support system
c.       Menjelaskan akar penyebab biaya
d.      Mendukung penyempunaan berkesinambungan throughout organisasi.

1.3 BERFOKUS AKTIVITAS
Pemahaman terhadap aktivitas dan keterkaitan dengan produk atau jasa dalam akuntansi aktivitas dapat menyediakan informasi bagi manajemen untuk memahami kinerja dan proses penyempurnaan berkesinambungan. Pentingnya manajemen berfokus pada aktivitas adalah :
1.      aktivitas dapat menggambarkan tindakan – tindakan (actionable),
2.      aktivitas mudah dipahami,
3.      aktivitas menjelaskan faktor – faktor yang mendrive biaya,
4.      aktivitas meningkatkan akurasi pembebanan biaya,
5.      aktivitas terintegrasi dengan penyempurnaan berkesinambungan,
6.      aktivitas mengintegritasikan ukuran – ukuran kinerja keuangan dan non keuangan,
7.      aktivitas menjelaskan saling keterjadinya tergantungan,
8.      aktivitas mengaitkan perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan dan,
9.      aktivitas   memungkinkan manajemen daur hidup (life cycle management,LCM).
a.                   Aktivitas Menggambarkan Tindakan – tindakan
Aktivitas – aktivitas menggambarkan tindakan – tindakan yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Aktivitas menunjukkan apa yang dikerjakan setiap hari oleh manusia dalam organisasi.
b.      Aktivitas Mudah Dipahami
Karena aktivitas menunjukkan apa yang dikerjakan sehari – hari dalam suatu organisasi maka pengidentifikasiannya bersifat “alami”sehingga mudah dipahami dengan membeda – bedakan kelompok manusia dalam organisasi.
c.       Aktivitas Menjelaskan Faktor – Faktor yang Mendrive Biaya
Driver – driver biaya adalah faktor – faktor  yang mempengaruhi aktivitas – aktivitas selanjutnya, menyebabkan terjadinya biaya. Dasar proses penyempurnaan berkesinambungan dibangun pada identifikasi akar penyebab atau sumber biaya. Indentifikasi akar penyebab masalah diperlukan oleh manajemen agar mereka dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan tidak hanya mendasarkan pada gejala – gejala saja.
d.      Aktivitas Meningkatkan Akurasi Pembebanan Biaya
Dalam metode tradisional biaya hanya dibebankan berdasarkan unit sehingga menimbulkan distorsi biaya produk dalam bentuk overcost (cost overrun )untuk produk bervolume banyak dan undercost ( cost underrun )untuk produk bervolume sedikit. Sistem biaya berbasis aktivitas melacak aktivitas – aktivitas berlevel unit dan berlevel non unit berserta biayanya pada produk berbasis komsumsinya sehingga dapat mebebankan biaya produk lebih akurat.
e.       Aktivitas Terintergrasi dengan Penyempurnaan Berkesinambungan
Identivikasi dan analisis aktivitas aktivitas menyediakan invormasi yang diperlukan untuk mengeliminasi pemborosan. Penyempurnaan berkesinambungan mempunyai beberapa tujuan yang dapat dicapai berdasarkan analisis aktivitas yaitu :
1.      Mengeliminasi pemborosan ( aktivitas – aktivitas tidak bernilai tambah )
2.      Mengoptimumisasi atau mengefisienkan aktivitas – aktivitas bernilai tambah.
3.      Menyerderhanakan aktivitas – aktivitas dan proses – proses.
4.       Menyempurnakan mutu.
5.      Memusatkan pada pencairan akar penyebab biaya ( drver biaya )
Identivikasi aktivitas – aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah merupakan langkah pertama yang penting dalam menyempurnakan proses bisnis karena dapat menyediakan kapabilitas pada para manajer untuk mengarahkan dan mengoptimumkan sumber – sumber langkah utuk menyempurnakan proses .
f.       Aktivitas Mengintegrasikan Ukuran – ukuran Kinerja Keuangan dan Nonkeuangan
Sistem biaya tradisional berfokus pada pengukuran kinerja jangka pendek misalnya berdasarkan laba bruto,laba kontribusi, kembalian modal dan ukuran –ukuran serupa. Sistem ABM berfokus pada biaya, mutu, waktu, dan pemborosan. Ukuran –ukuran kinerja ABM dapat dengan mengaitkan manusia dengan aktivitas – aktivitas dan proses sehingga mereka dapat diukur dan disempurnakan kinerjanya secara berkesinambungan.
g.      Aktivitas Menjelaskan Saling Ketrgantungan
Saling ketergantungan timbul karena keluaran aktivitas tertentu menjadi masukan bagi aktivitas lainnya. Manajemen harus memahami saling ketergantungan tersebut khususnya dalam pembuatan keputusan yang berhubungan dengan proses daur hidup.

h.      Aktivitas Mengaitkan Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan Keputusan
             Ketidak selarasan dan konsistenan sistem informasi menyebabkan informasi tidak tersaji tepat waktu dan umpan balik untuk bertidak terlambat.Akibatnya para manajer organisasi tidak dapat mencapai tujuan yang direncanakan karena lemahnya dasar pembuatan keputusan,perencanaan, dan pengendalian. Akuntansi aktivitas menyediakan keterkaitan antara sistem pembuatan keputusan,perencanaan,dan pengendalian.

i.    Aktivitas Menungkinkan Manajemen Daur Hidup
Life cyle acconting (LCA) adalah proses pengumpulan dan pengolahan data pendapat dan biaya selama daur hidup produk, serta penyajian informasi daur hidup produk pada manajemen organisasi. Akuntansi aktivitas dapat melacak pendapat dan biaya berbagai aktivitas selama daur hidup produk sehingga dapat memberikan informasi dan pemahaman yang lebih akurat mengenai laba selama daur hidup produk,informasi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas pembuataan keputusan.


1.4               KONSEP ANALISA AKTIVITAS

            Aktivitas menyangkut semua bidang rangaian ( value chain ) organisasi yaitu :
o   desaian dan perekayasaan,
o   pengadaan masukan,
o   pemanufakturan,
o   pemasaran,
o   distribusi, dan
o   pelayanan ( servis ).AA dan ABM mendasar pada konsep – konsep analisis yang mencakup :(1) hirarki dan analisis aktivitas, (2) kebutuhan keterincian, (3) modal aktivitas, (4) karakteristik aktivitas, (5) aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.

a.         Hirarki dan analisis aktivitas
Aktivitas – aktivitas membentuk dasar sistem biaya dan manajemen kinerja. Aktivitas membentuk dasar, dan bukanlah fungsi – fungsi atau tugas – tugas, karena aktivitas level rincian yang cocok untuk mendukung sistem penyempurnaan proses berkesinambungan.Hirarki aktivitas adalah pengurutan kegiatan – kegiatan organisasi dalam urutan : (a) fungsi – fungsi,  (b) proses bisnis, (c) aktivitas, (d) tugas – tugas, dan (e) operasi.

1.      Fungsi
              Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang mempunyai tujuan dan keahlian tertentu dalam bisnis.   Sebagai contoh, fungsi pemanufakturan suatu produk terdiri atas serangkaian aktivitas – aktivitas individual yang terdiri atas memotong-motong bahan, mengolah bahan yang telah di potong-potong dengan menggunakan mesin-mesin menjadi komponen-komponen tertentu, menghaluskan komponen-komponen dan merakit komponen-komponen menjadi produk.

2.      Proses bisnis
Adalah serangkaian, atau urut-urutan aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan, saling berhubungan atau saling tergantung yang dilaksanakan unutk mencapai tujuan tertentu.

3.      Aktivitas
Adalah tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran fungsi dengan mengkombinasikan manusia, teknologi, bahan mentah, metode dan lingkungan secara bersama-sama untuk menghasilkan produk dan jasa.

4.      Tugas
Adalah kombinasi elemen-elemen kerja atau operasi suatu aktivitas. Jadi, tugas menjelaskan mengenai bagaimana suatu aktivitas di laksanakan.
5.      Operasi
Adalah unit kerja terkecil yang digunakan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian.
6.      Elemen
Adalah bagian dari operasi.

b. Kebutuhan keterincian
           
            Tingkat keterincian yang dibutuhkan dalam menganalisis aktivitas di tentukan oleh :
1.    Tujuan Analisis Aktivitas
Bertujuan agar level tugas dilaksanakan secara efisien.

2.    Ukuran Organisasi
     Organisasi besar umumnya menentukan aktivitas-aktivitasnya pada level organisasi yang lebih rendah, sedangkan pada organisasi kecil pd level organisasi yang relative tinggi.

c. Model Aktivitas
            Komponen – komponen aktivitas individual dapat di hubungkan dalam satu model yang tampak pada peraga.

d.   Karakterisitik Aktivitas
Suatu aktivitas mempunyai beberapa karakteristik potensial.


*      Dibawah ini dibahas setiap karakteristik aktivitas :
1.      Aktivitas primer
Adalah aktivitas-aktivitas yang memberikan kontribusi secara langsung pada misi unit organisasi atau bagian-bagiannya.
2.      Aktivitas sekunder
Adalah aktivitas-aktivitas yang mendukung akivitas-aktivitas primer.
3.      Aktivitas repetitive
Adalah aktivitas-aktivitas yang sifatnya berulang-ulang, berjalan terus dan berkesinambungan serta mempunyai masukan,pemrosesan, dan keluaran yang konsisten.
4.      Aktivitas nonrepetitive
Adalah aktivitas-aktivitas yang hanya satu-waktu yang mempunyai titik mulai dan selesai secara presisi dan sering kali terentang beberapa unit organisasi.
5.      Aktivitas kebijakan
Adalah aktivitas-aktivitas opsional yang dilaksanakan berdasar pertimbangan manajemen.
6.      Aktivitas keharusan
Adalah aktivitas-aktivitas yang harus dilaksanakan.
7.      Aktivitas strategi
Adalah aktivitas-aktivitas penting bagi kesuksesan perusahaan dalam bersaing.
8.      Aktivitas bernilai tambah
Adalah aktivitas-aktivitas yang memberikan kontribusi nilai pada produk, pelayanan, kepuasaan sesuai persepsi konsumen dibandingkan dengan harga yang dibayarnya.
9.      Aktivitas tidak bernilai tambah
Adalah aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan kontribusi nilai pada produk, pelayanan, kepuasaan sesuai persepsi konsumen dibandingkan dengan harga yang dibayarnya.

Berdasarkan karakteristik aktivitas, penggolongan aktivitas kedalam : (a) aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah, (b) aktivitas primer dan aktivitas sekunder, sangat penting untuk menganalisis aktivitas.

d.      Aktivitas Tidak Bernilai Tambah
Aktivitas tidak bernilai tambah menggambarkan pemborosan sehingga organisasi perlu mengeliminasi atau meminimumkannya. Untuk menentukan apakah aktivitas tidak bernilai tambah dapat ditentukan melalui :
a.       Penerapan pengelolaan kontemporer. Melalui penerapan JIT, ABM dan ABC dapat ditentukan aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah.
b.      Focus persepsi nilai oleh konsumen. Cara ini lebih realistis namun sulit diimplementasikan.
c.       Aktivitas yang dipertahankan perusahaan.


1.5.  METODOLOGI PENENTUAN AKTIVITAS

           Untuk menentukan dan memahami aktivitas diperlukan metodologi penentuan aktivitas. Salah satu kunci sukses dalam pengaplikasian metodologi adalah berfokus pada masukan-masukan aktivitas.

Tahap-tahap penentuan aktivitas afalah sebagai berikut :
a.       Menentukan Lingkup analisis
Dalam menganalisis aktivitas, manajemen harus mengorbankan waktunya untuk memahami kebutuhan-kebutuhan bisnis dan menentukan secara jelas tujuan analisis aktivitas. Kebutuhan bisnis antara lain adalah :
1.      Identifikasi peluang-peluang penghematan biaya.
2.      Identifikasi alternative-alternatif penyempurnaan proses
3.      Mengurangi biaya produk dan pelayanan
4.      Meningkatkan produktivitas
5.      Menggunakan system ABM secara terus-menerus atau analisis satu-waktu

b.      Menentukan Pendekatan Analisis Aktivitas
Untuk menganalisis aktivitas dapat digunakan tiga pendekatan yaitu:
1.      Pendekatan organisasional
Adalah pendekatan untuk menentukan profile aktivitas setiap unit organisasi.
Pendekatan ini mempunyai keunggulan karena : (1) Mudah dipahami, tidak ada ancaman, dan ada pada setiap unit, (2) Mudah dan cepat dilaksanakan dan (3)Rasa memiliki tidak menjadi isu sulit karena manajer bagian-again organisasi terlibat dalam pengindentifikasian aktivitas. Kelemahan pendekatan ini adalah tidak mengindetifikasikan ketergantungan antar departemen.
2.      Pendekatan fungsional
Adalah pendekatan untuk menentukan dan menganalisis aktivitas-aktivitas secara fungsional.Pendekatan ini disebut pendekatan “dua jejak” yaitu analisis aktivitas dengan urutan pertama dari atas kebawah dan kedua dari bawah ke atas.
Pendekatan ini mempunyai keunggulan yaitu : terstruktur, namun mempunyai kelemahan yaitu (1) rumit, dan (2)mungkin kekurangan data.enggulan pendekatan ini
3.      Pendekatan proses bisnis
Adalah pendekatan untuk menentukan dan menganalisis aktivitas – aktivitas dengan cara mengikuti urutan arus proses bisnis atau aktivitas – aktivitas.
keunggulan pendekatan ini adalah : (1) mudah dihubungkan dengan tujuan, (2) tersedia waktu untuk mengindentifikasikan aktivitas, dan (3) jika dipecah dengan baik dapa diintegritasikan dengan program dan metodologi penyempurnaan berkesinamungan. Kelemahan pendekatan ini adalah mengkonsumsi waktu yang cukup banyak.



c.       Mengumpulkan Data Aktivitas
Untuk mengumpulkan data aktivitas dapat digunakan beberapa teknik antara lain :
1.      Pendekatan Delphi
Adalah pendekatan untuk mengumpulkan data melalui wawancara atau mengajukan kuesioner pada eksper internal dan pribadi manajemen penting.
Beberapa data yang dikumpulkan dari wawancara meliputi : (1) maksud dan tujuan aktivitas -  aktivitas organisasi, (2) masukan dan keluarannya, (3) Para pemasok dan konsumennya, (4) indicator-indikator kinerjanya, dan (5) isu-isu dan masalah-masalah terkini.
2.      Analisis diri
Adalah teknik yang digunakan untuk alat pencatatan diri mengenai tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan.
Teknik ini keunggulannay : (1) cocok untuk bidang-bidang yang tugas atau aktivitasnya banyak, dan (2) dapat cepat komprehensif mengumpulkan data. Kelemahan teknik ini adalah (1) birokratis, (2) banyak mengkonsumsi waktu , dan (2)subyek kesalahan.
3.      Pensampelan aktivitas
Adalah teknik pengumpulan data aktivitas-aktivitas berbasis observasi.
Teknik ini cocok untuk pengumpulan data aktivitas yang sering terjadi, namuntidak cocok untuk aktivitas seasonal.
4.      Pengukuran kinerja
Adalah teknik pengumpulan data aktivitas berdasar studi-wakktu yang digunakan aktivitas-aktivitas.teknik ini cocok untuk aktivitas-aktivitas repetitive, namun tidak cocok untuk aktivitas kreatif.

d.      Memilih Metode yang Digunakan
Metode atau pendekatan yang digunakan tergantung pada lingkungan dilaksanakannya analisis dan seringkali diperlukan kombinasi teknik-teknik atau metode-metode yang digunakan. Dua factor yang perlu dipertimbangkan antara lain : (a) tingkat presisi, dan (b) biaya pengukuran.

e.       Meringkas dan Menganalisis
Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meringkas dan menganalisis data misalnya: (a) bagan distribusi kerja, (b) bagan alir prosedur, (c) bagan alir proses, (d) catatan analisis produktivitas, dan (e) kamus aktivitas.

f.       Menghitung Biaya Akivitas
Dalam menganalisis aktivias, manajemen harus menghitung biaya aktivitas dianggarkan dan realisasinya untuk satu tahun.Biaya harus digolongkan ke dalam: (a) biaya sumber-sumber terlacak, dan (b) biaya aktivitas aktivitas sekunder

g.      Mengalokasikan AKtivitas Sekunder pada Aktivitas Primer
Semua biaya yang berhubungan dengan aktivitas – aktivitas sekunder dapat dialokasikan pada aktivitas-aktivitas primer. Biaya aktivitas primer dapat pula tidak dialokasikan pada aktivitas primer.

h.      Menentukan Ukuran-ukuran Keluaran
Setiap aktivitas mempunyai keluaran dan untuk mengukurnya perlu dikuantatifkan. Beberapa pedoman untuk menentukan ukuran keluaran adalah sebagai berikut:
1.      Hanya ada satu keluaran primer per aktivitas
2.      Jika aktivitas yang berbeda mempunyai ukuran keluaran yang sama, maka aktivitas-aktivitas tersebut mungkin hanya satu aktivitas.
3.      Ukuran-ukuran keluaran harus homogin
4.      Ukuran keluaran harus dapat diukur

i.        Menghitung Biaya per Unit
Perhitungan biaya perunit aktivitas dapat ditentukan dengan mudah yaitu dengan rumus sebagai berikut:



j.        Merasionalisasi dan Merevikasi
Manajemen harus mengalokasikan waktunya untuk merasionalisasi organisasidan memverifikasikan data aktivitas.Manajemen harus memverifikasi data dengan cara menkaji ulang informasi yang semula dihasilkan dengan informasi yang diperlukan untuk mengkaji  ulang informasi yang semula dihasilkan dengan informasi yang semula dihasilkan dengan informasi yang diperlukan untuk mengindentifikasikan aktivitas ke dalam aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah serta usaha-usaha untuk mengeliminasi aktivitas tidak bernilai tambah dan dan mengefisienkan aktivitas bernilai tambah.
k.      Menentukan Proses Bisnis
Interaksi aktivitas atau proses bisnis terjadi jika aktivitas-aktivitas terkait dengan aktivitas-aktivitas lainnya. Cara yang banyak dipakai, adalah (a)bagan PERT, (b)bagan arus aktivitas melalui: (1) analisis masukan-keluaran, (2) analisi proses bisnis, (3) bagan menggelembung, atau (4) matrik matrik. Bagan aktivitas dapat digunakan untuk: (1) memahami hubungan erat antar atau diantara aktivitas-aktivitas, dan (2) menunjukkan hubungan masukan sampai seluaran serta hubungan pemasok sampai konsumen.

l.        Menentukan Ukuran Kinerja
Dalam menyusun ukuran-ukuran kinerja aktivitas perlu dipertimbangkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.      Berapa biayanya?
2.      Berapa lama waktu yang diperlukan
3.      Seberapa baik aktivitas dilaksanakan
4.      Seberapa fleksibel aktivitas dapat diubah

1.6 SRTUKTUR SISTEM AKUNTANSI AKTIVITAS
            SMB kontemporer dibangun berpondasi informasi aktivitas. Informasi aktivitas dapat menyediakan berbagai kemampuan untu k
1.      Menyusun target-target biaya dan kinerja yang dapat mendukung penyempurnaan berkesinambungan organisasi secra menyeluruh
2.      Mengidentifikasi pemborosan dan akar penyebab biaya
3.      Menghasilkan biaya produk dan jasa secara akurat sehingga menciptakan basis pembuatan keputusan.
SMB berbasis akuntansi aktifitas pad 7.2 menggunakan langkah-langkah
a.       Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas merupakan pengidentifikasian aktivitas-aktivitas signifikan organisasi untuk menyusun dasar biaya dan kinerja guna penyempurnaan berkesinambungan.
b.      Analisis Daur Hidup
Adalah analisis untuk menyediakan kerangka kerja bagi pengelolaan biaya dan kinerja produk dan jasa dari waktu ke waktu selama daur hidupnya. Jika biaya tidak ditandingkan dengan pendapatan selam daur hidup produknya maka dapat timbul distorsi biaya secara signifikan.
c.       Penentuan Biaya Aktivitas
Penentuan biaya aktivitas dilakukan dengan cara melacak sumber-sumber signifikan yang digunakan untuk setiap aktivitas sehingga diperoleh dasar untuk mengukur efektifitas setiap aktivitas dan dapat digunakan untuk dasar penyempurnaan berkesinambungan.
d.      Pengukuran Kinerja Aktivitas
Pengukuran kinerja aktivitas menggunakan atribut-atribut penting yaitu mutu, biaya, dan waktu. Atribut-atribut tsb juga merupakan ukuran-ukuran kinerja aktivitas yang penting dalam sistem akuntansi aktivitas.
e.       Akuntansi Teknologi
Sistem akuntansi teknologi memperlakukan biaya teknologi sebagai biaya langsung. Biaya teknologi adalah biaya untuk pengembangan, pemilikan, implementasi dan pemeliharaan aktiva-aktiva teknologi.  Biaya teknologi mencakup depresiasi ekuipmen riset, depesiasi mesin-mesin dan peralatan.
f.       Analisis Fungsional Bisnis
Analisis fungsional bisnis membantu manajemen untuk mengkaji aktivitas suatu fungsi organisasi agar aktivitas yang dilaksanakan dalam fungsi tsb layak dan dapat menjelaskan sumber-sumber dan penyebab aktvitas.
g.      Analisis Proses Bisnis
Pemahaman terhadap antar hubungan antara aktivitas yang satu dengan aktivitas lainnya bermanfaat bagi manajemen agar,
1.      Mampu menyempurnakan proses bisnis secara efektif
2.      Memahami arus dan saat informasi dan aktivitas yang diperlukan untuk melaksanakan proses bisnis
3.      Menyediakan kerangka kerja.

1.7  PENENTUAN BIAYA PRODUK AKTIVITAS
            Jika sumber-sumber yang digunakan untuk aktivitas berubah, atau aktivitas yang dikonsumsi berubah maka biaya produk atau jasa juga berubah.
Aspek-aspek sistem ABC yang penting adalah sebagai berikut:
1.      Manajemen investasi aktivitas.
Akuntansi aktivitas menyediakan informasi dasar aktivitas untuk mengukur perubahan . informasi bermanfaat dalam menganalisis investasi aktivitas untuk proses penyempurnaan bekesinambungan dengan selalu mempertanyakan bagaimana aktivitas dilaksanakan.
2.      Analisis driver biaya.
Mengidentifikasi  faktor atau aktivitas yang mempengaruhi dan kinerja aktivitas berurutan. Analisis driver biaya bermanfaat untuk menyediakan cara bagi perusahaan dalam pengendalian biaya.
3.      Analisis aktivitas tidak bernilai tambah
Mengidentifikasi aktivitas yang dapat dielimasi yaitu aktivitas yang tidak menambah manfaat atau kepuasan konsumen organisasi.
4.      Analisis praktik terbaik
Dilakukan dengan membandingkan hasil-hasil kinerja bagian-bagian organisasi, pemasik, pesaing sehingga perusahaan dapat memiliki keunggulan daya saing di pasarnya.
5.      Analisis biaya target aktivitas
Biaya target adalah taksiran harga pasar dikurangi dengan tingkat laba yang diinginkan. Analisis aktivitas dan biaya tidak bernilai tambah serta analisis praktik terbaik dapat digunakan dasar bagi manajemen untuk mengelimasi aktivitas dan biaya tidak bernilai tambah serta menyempurnakan struktur biaya.
6.      Analisis strategi aktivitas
Pemahaman terhadap aktivitas-aktivitas atau proses yang dapat menambah nilai bagi konsumen dan evaluasi dampak keuangan dan non keuangan alternatif yang brbeda dapat digunakan dasar untuk memilih strategi yang cocok.
7.      Penganggaran berbasis aktivias
Penganggaran mencakup perdiksi level sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif.

1.8  PENYEMPURNAA KINERJA
            Analisis aktivitas merupakan alat untuk menyediakan informasi yang akurat bagi manajemen. Jika digunakan secra tepat analisis aktivitas dapat menunjukkan bidang-bidang bisnis yang dikerjakannyadapat ditingkatkan atau disempurnakan. Peluang-peluang itu adalah penyempurnaan kinerja yang dapat dicapai melalui analisis aktivitas adalah
a.       Perasionalisasian Organisasi
Analisis aktvitas dapat menjelaskan bidang-bidang struktur organisasi yang dapat disempurnakan melalui rasionalisasi. Rasionalisasi struktur pelaporan dalam semua bidang bisnis dapat mengubah pelaporan pada manajemen lini dan berbagai level manajemen menjadi efektif.
b.      Pengeliminasian Pemborosan
Untuk mengeliminasi pemborosan harus diketahui aktivitas bernilai tambah yang pelaksanaannya tidak efisien dan aktivitas tidak bernilai tambah.
c.       Penyempurnaan proses
Untuk menyempurnakan aktivitas dan proses digunakan benchmarking. Benchmarking adalah alat yang bermanfaat bagi manajemen untuk penyempurnaan kinerja dengan mendasarkan pada praktikkinerja yerbaik tesebut selanjutnya digunakan untuk target yang harus dicapai atau dilampaui.
d.      Pengelolaan Driver-Driver Biaya
Analisis driver biaya memusatkan pada akar penyebab biaya sehingga driver biayanya harus menjadi perhatian utama manajemen. Dalam menganalisis driver biaya yang digunakan lima tahap :
1.      Mengidentifikasi  driver-driver biaya pada aktivitas dan proses
2.      Mengkaji ulang terjadinya dan keserupaan driver-driver biaya untuk mengidentifikasi driver biaya yang penting
3.      Mengevaluasi danpak perubahan driver biaya dengan menggunakan teknik-teknik analisis aktivitas
4.      Mengidentifikasi dan mengevaluasi cara-cara alternatif untuk menentukan driver-driver biaya
5.      Merencanakan, memutuskan dan mengimplementasi tindakan-tindakan penyempurnaan
e.       Peminisasian Terjadinya Aktivitas-aktivitas
Peminisasian terjadinya aktivitas dilakukan dengan mengurangi level aktivitas yang tidak bernilai tambah, termasuk pengurangan aktivitas pelayanan.
1.9   Penyempurnaan produk
            untuk menyempurnakan produk dapat digunakan biaya target. Biaya target merupakan biaya berdrive pasar sehingga merupakan independen untuk mengestimasi biaya produksi. Dalam lingkungan persaingan tajam mengharuskan perusahaan untuk bersaing dari segi mutu dan harga rendah. Dengan menggunakan biaya target memungkinkan perusahaan berbiaya rendah.

1.10 IMPLEMENTASI
            Isu – isu penting yang perlu diperhatikan agar akuntansi aktifitas dapat diimplementasikan dengan baik mencakup:
  1. rancana atau pendekatan
digunakan untuk menyusun rencana atau pendekatan yang sesuai dengan tujuan – tujuan dan isu – isu bisnis. Implementasi proyek analisis aktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor sbb :
    1. tujuan analisis. Misalnya apakah analisis digunakan untuk mendukung tugas sekali – waktu atau sistem penyempurnaan berkesinambungan.
    2. Isu – isu bisnis. Misalnya siapa konsumen – konsumen utama dan produk – produk apa yang menguntungkan.
    3. Ukuran bisnis. Misalnya besar atau kecil, tersentralisasi atau terdesentralisasi.
    4. Ketersediaan sumber. Misalnya apakah tersedia sumber dan manusia dari dalam organisas, dari manajemen puncak atau dari konsultan.

Dengan mempertimbangkan faktor – faktor tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan rencana atau memilih pendekatan yang paling cocok untuk organisasi. Pendekatan yang paling cocok diperoleh setelah mempertimbangkan:
a.       level atau sifat keterlibatan manajemen puncak
b.      level keterincian analisis
c.       pendekatan untuk mengumpulkan data
d.      waktu untuk menyelesaikan proyek analisis aktivitas.
Metodologi rencana proyek analisis aktivitas harus didokumentasikan dengan baik. Dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan pendekatan yang cocok dan sebagai dasar pelatihan dan pendidikan melalui organisasi.
  1. Perubahan Budaya

Peran manajemen merupakan faktor penting dalam menjamin kesuksesan proyek implementasi. Manajemen harus mempunyai komitmen terhadap proyek implementasi dan menyadari pentingnya sistem akuntansi aktivitas dan ABM untuk mncapai manfaat dan tujuan jangka panjang.
Proyek implementasi memerlukan peningkatan :
a.       komunikasi
b.      keterlibatan penuh para staf pada semua level
c.       metodologi yang berdisiplin, terstruktur, Namur fleksibel,
d.      sistem yang mendukung metodologi
e.       pelatihan dan pendidikan

Implementasi sistem akuntansi aktivitas memerlukan pemahaman implikasi – implikasi potensial perubahan budaya organisasi. Budaya organisasi yang diperlukan adalah budaya penyempurnaan berkesinambungan yang harus didukung oleh tim kerja lintas batas organisasi. Perubahan ini menyangkut :
  1. bagaimana sumber daya manusia diukur dan diberi balas jasa. Ukuran – ukuran kinerja dan balas jasa yang berhubungan dengan tugas individu diganti dengan ukuran kinerja dan balas jasa sebagai tim dan pembayaran berdasar pengetahuannya.
  2. bagaimana tanggung jawab manajemen. Perencanaan dan pengendalian tradisional berdasar kriteria fungsional yang sempit diganti sesuai dengan aktivitas – aktivitas dan berbasis lintas fungís.

3.  Struktur Tim
            implementasi akuntansi aktivitas memerlukan pembentukan tim – tim verja. Beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk pemilihan tim yang cocok untuk mengimplementasikan aktivitas – aktivitas :
  1. kualifikasi – kualifikasi,
keahlian yang perlu dimiliki adalah :
a.       keahlian teknis aktivitas – aktivitas
b.      kahlian manajemen biaya
c.       pengetahuan bisnis secara umum
  1. sumber – sumber :staf yang ditugaskan kedalam tim harus penuh waktu untuk tim
  2. pelatihan dan kesadaran.
Mempunyai manfaat yaitu :
a.       memahami dengan jelas peran – peran dan tugas – tugasnya
b.      memahami pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara efektif. Pelatihan dan kesadaran juga penting untuk membantu menghindari rumor – rumor dan ketidakpastian.
4. Perangkat Lunak
            proyek implementasi lunak harus didukung oleh alat – alat perangkat lunak berbasis komputer. Alat – alat tersebut dapat digolongkan ke dalam :
  1. alat pemetaan. Digunakan untuk membuat peta proses bisnis, tampilan organisasi, dan keterkaitan proses antara individual – individual dengan atau unit –unit bisnis.
  2. alat spreadsheet. Alat ini digunakan untuk mencatat dan menyimpan basis data analisis aktivitas.
  3. alat database. Digunakan untuk menentukan pemodelan biaya multidimensional dengan menggunakan data analisa aktivitas.
  4. alat pengukuran kerja lainnya. Alat ini mencakup perangkat lunak untuk mendokumentasikan pegukuran kerja dan data standart kerja.

1.11 DASAR PENCAPAIAN KEUNGGULAN
            Akuntansi aktivitas menyediakan dasar informasi yang berguna bagi para manajer untuk mencapai keunggulan. SMB berbasis akuntansi aktivitas dapat menyediakan alat yang kuat bagi manajemen untuk meningkatkan prifitabilitas dan kinerja berbagai level organisasi dengan cara :

  1. mengidentifikasikan biaya dan akat penyebabnya melalui identifikasi driver – driver biaya
  2. memungkinkan eliminasi pemborosan dengan mengidentifikasikan aktivitas bernilai tambah serta pelaksanaan aktifitas efisien dan tidak efisien
  3. menyediakan kerangka kerja untuk mengukur perubahan dan menyediakan umpan balik untuk mendukung penyempurnaan berkesinambungan
  4. menjalin keterkaitan waktu mutu dan biaya dengan strategi organisasi melalui penggunaan ukuran – ukuran kinerja
  5. menyediakan informasi biaya produk atau jasa yang lebih akuran dan realistis dengan melacak konsumsi aktivitas – aktivitas pada produk dan jasa
  6. menyempurnakan efektivitas proses anggaran dengan mengaitkan konsumsi sumber – sumber dengan aktivitas yang dilakukan organisasi
akuntansi aktivitas hanyalah alat untuk menghasilkan informasi bermutu dan mengidentifikasikan masalah – masalah potensial yang timbul namun informasi tersebut tidak banyak manfaatnya jika tidak digunakan untuk penyempurnaan organisasi secara berkesinambungan. Manajemen harus memahami dan menggunakan informasi akuntansi aktivitas untuk mengelola biaya berbasis aktivitas ( ABC ) dengan sukses.


BAB III

KASUS DI PERUSAHAAN

1.              PT. “ X “ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, dimana aktivitas yang dilakukan berdasarkan pesanan yang diterima dari pemberi proyek. PT. “X” terlebih dahulu menentukan pelaksana yang akan bertugas melaksanakan jalannya proyek. Pelaksana yang ditunjuk kemudian mengestimasi bahan-bahan, mengestimasi jumlah tenaga kerja serta biaya-biaya yang diperkirakan akan timbul saat proyek dilaksanakan. Hasil estimasi tersebut dipergunakan sebagai anggaran biaya proyek. Dengan demikian, setiap proyek memiliki volume, tingkat kompleksitas, dan karakteristik yang berbeda-beda. Maka dari itu perusahaan membutuhkan suatu metode perhitungan harga pokok konstruksi yang dapat membebankan biaya overhead dengan lebih tepat sehingga akan memberikan informasi mengenai harga pokok konstruksi yang lebih akurat. Kebutuhan informasi yang lebih akurat terkait dengan usaha perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan global yang semakin kompleks.
2.              PT Himawan menghasilkan beberapa jenis produk. Salah satu jenis produk yang dihasilkan adalah produk A. Dalam bulan Januari 2009, telah dihasilakan 1.000 unit produk A. Produk ini menikmati biaya bahan Rp 120.000 dan BTKL Rp 80.000
Sistem Akuntansi Biaya berdasarkan aktivitas
Perhitungan BOP adalah sbb:
Anggara BOP Januari 2009
Jenis aktivitas
Jml biaya (Rp)
Driver Biaya (DB)
Taksiran DB
Tarif BOP per DB
Set – up mesin
2.000.000
Jumlah set – up
100
20.000
Penanganan Bahan
1.000.000
Berat bahan
5.000
200
Pengendalian Limbah
500.000
Berat limbah
100
5.000
Pengendalian Mutu
750.000
Jml periksa
100
7.500
BOPlain-lain
2.000.000
Jam mesin
20.000
100
Jumlah
6.250.000



Produk A menikmati SM 4 kali, PB 1000 kg, PL 20 kg, PM 1 kali, dan jam mesin. Oleh karena itu, pembebanan BOP untuk produk A adalah sbb :
Jenis akt
Driver Biaya (DB)
DB sesungguhnya
Tarif BOP
Pembebanan BOP
SM
Jumlah set – up
4
20.000
80.000
PB
Berat bahan
1.000
200
200.000
PL
Berat limbah
20
5.000
100.000
PM
Jml periksa
1
7.500
7.500
BL
Jam mesin
500
100
50.000
Jumlah BOP dibebankan


437.500
Jumlah Biaya produksi total produk A:
Biaya bahan                             = Rp 120.000
BTKL                                          = Rp    80.000
BOP                                           = Rp 437.500
Jumlah bi prod                         = Rp 637.500
Kuantitas 1000
HPP/unit = Rp 637,50

3.              Misal di sebuah perusahaan sepatu standar tenaga kerja untuk suatu perusahaan adalah 2 jam per unit yg di produksi yg mencakup waktu penyetelan. Pada awal kuartal terakhir, total sebanyal 20.000 unit telah di produksi san 44.000 jam telah di gunakan. Manager produksi memperhatikan prospek pelaporan variansi efisiensi tenaga kerja yg tidak diinginkan pada akhir tahun. Variansi yg tidak diinginkan melebihi 9 sampai 10 persen dari stnadar. Hal itu biasanya berarti tingkat kinerja yg negatif. Bonus sangat di pengaruhi oleh tingkat yg negatif. Dalam menyikapi hal ini, pada kuartal terakhir manager produksi memutuskan untuk mengurangi jumlah penyetelan dan menggunakan proses produksi yg lebih lama. Dia mengetahui pekerja produksi biasanya sekitar 5 persen dari standar. Masalah yg sebenarnya adalah pd waktu penyetelan. Dengan mengurango penyetelan, jam aktual yang di gunakan akan berada di antara 7 samapai 8 persen dari jam standar yg di izinkan.
Diminta :
.1. Jelaskan mengapa perilaku manajer produksi ini tidak berterima untuk lingkungan perbaikan berkelanjutan ?
.2. Jelaskan bagaimana pendekatan akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas akan menghindari terjadinya perilaku tersebut.

Jawaban :
1. Dalam lingkungan perbaikan berkelanjutan, berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi persediaan dan mengiliminasi biaya-biaya yg tak bernilai tambah. Manager produksi ini berfokus pada pemenuhan standar penggunaan tenaga kerja dan mengabaikan dampak terhadap persediaan yang mungkin dialami proses produksi yg lebih lama.
2.Akuntansi pertanggungjawaban berbasis aktivitas berfokus pd aktivitas dan kinerja aktivitas. Untuk aktivitas penyetelan, standar bernilai tambah adalah nol jam penyetelan dan nol biaya penyetelan. Jadi, menghindari penyetelan tidak akan menghemat jam tenaga kerja dan tidak akan mempengaruhi variansi tenaga kerja. Variansi tenaga kerja tentu tidak akan di hitung minimal bukan pd tingkat operasional.

BAB IV
KESIMPULAN

*      Manajemen memerlukan informasi yang bermutu untuk mengelola organisasinya agar  unggul. Informasi yang bermutu adalah informasi yang relevan teliti tepat waktu dan dapat untuk bertindak sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan kinerja secara berkesinambungan. Manajemen dan pengendalian biaya berpusat pada :
o   aktivitas – aktivitas
o   biaya aktivitas – aktivitas
o   konsumsi aktivitas – aktivitas oleh setiap jenis produk atau obyek biaya lainnya
o   pembebanan biaya secara teliti pada setiap jenis produk atau obyek biaya lainnya
o   penentuan biaya total maupun perunit setiap jenis produk atau obyek lainnya.
*      pentingnya akuntansi aktivitas dilatarbelakangi oleh perubahan lingkungan teknologi dan persaingan global secara cepat dan tajam yang mengakibatkan akuntansi biaya tradisional usang karena :
o   didesain untuk era variasi produk minimal
o   biaya tenaga kerja merupakan komponen besar dari biaya produk
o   biaya overhead relatif kecil dan seragam
o   perkembangan teknologi rendah
o   persaingan kurang global

*      aktifitas adalah kombinasi manusia teknologi bahan metode dan lingkungan yang secara bersama – sama menghasilkan produk atau jasa. Akuntansi aktivitas adalah proses pengumpulan dan pelacakan data kinerja aktivitas dan biaya yang signifikan dalam suatu organisasi, serta penyajian informasi untuk memberikan umpan balik guna membuat tindakan koreksi yang diperlukan. Manajemen berbasis aktivitas ( ABM ) adalah suatu disiplin yang memusatkan pada manajemen aktivitas sebagai rute untuk penyempurnaan nilai yang diterima oleh konsumen dan peningkatan laba dengan penyediaan nilai tersebut.

*      Pemahaman terhadap aktivitas dan keterkaitan dangan produk dan jasa dalan akuntansi aktivitas dapat menyediakan informasi bagi manajemen untuk memahami kinerja dan proses penyempurnaan berkesinambungan. Pentingnya manajemen berfokus pada aktivitas adalah :
o   aktivitas dapat menggambarkan tindakan – tindakan
o   aktivitas mudah dipahami
o   aktivitas menjelaskan faktor – faktor yang mendrive biaya