Senin, 18 April 2011

Nabi Isa Membunuh Dajjal

Turunnya nabi Isa ke bumi mempunyai misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama ,ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-musuh Allah.
Dikisahkan setelah Nabi Isa as. selesaikan menunaikan shalat, ia berkata : “Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal.” Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal si laknat yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahwa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang jenius serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu ‘Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun melele seperti garam yang meleleh di di air. Kemudian dajjal melarikan diri, akan tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestina. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya :”Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan.” Lalu Isa as. menombak dan membunuhnya, maka Isa as. memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi , bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal(dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Nabi ‘Isa.
Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog dalam versi Kristen).
1. Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh , tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka. (seperti yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Nawwas)
2. Maka saat mereka telah keluar (dari diding tembaga yang mengurung mereka sejak jaman raja Zulkarnain) maka Allah SWT berkata kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba(Ya’juj dan Ma’juj)yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina) ”
3. Dan di Thur terkepunglah Nabiyullah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya ,menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka.Kemudian Nabi Isa dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu rumahpun dikota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.” (HR. Ahmad,Muslim & Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam’am)
Catatatan dalam versi Kristen “orang-orang beriman akan diselamatkan dibawa ke awan”
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw. Sebagai berikut :
“Dinding Ya’juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi” (QS . Al Anbiyaa’ : 96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: “Dulu di sini pernah ada air”. Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: “Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit”, kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka tatkala rnereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: “Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?” maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: “Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri sudah membinasakan musuhmu”, maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong.” (HR. Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan Hakim dari Abu Sa’id)
Menurut suatu riwayat Nabi Isa ,setelah turun dari langit akan menetap dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan , sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut :
“Demi yang diriku berada ditanganya,sesungguhnya Ibn Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil,maka ia akan menghancurkan salib,membunuh babi,menolak upeti,melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya” (HR. Bukhari,Muslim,Ahmad,Nasa’I,Ibn Majah dari Abi Hurairah)
Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa Nabi Isa akan melaksanakan haji.
”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya,sesungguhnya Ibn Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak”.(HR. Ahmad & Muslim dari Abi Hurairah)
Janji Allah pasti berlaku pada semua hambanya, semua yang bernyawa pasti akan mati, begitu pun Nabi Isa AS. Setelah menjadi pemimpin yang adil di akhir jaman, Allah SWT. akan mewafatkan Nabi Isa. Hanya Allah SWT saja yang tahu kapan dan dimana Nabi Isa akan diwafatkan. Setelah wafatnya Nabi Isa as. dunia kemudian akan mengalami kiamat. Wallahu a’lam

Sabtu, 16 April 2011

Pengertian Regresi

Sir Francis Galton (1822 – 1911), memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan, yang selanjutnya dinamakan regresi, sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi badan manusia. Penelitian tersebut membandingkan antara tinggi anak laki-laki dan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat tinggi cederung lebih pendek dari pada ayahnya, sedangkan anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi dari ayahnya. (Ronal E. Walpole). Analisis regresi digunakan untuk menentukan bentuk (dari) hubungan antar variabel. Tujuan utama dalam penggunaan analisis ini adalah untuk meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya. (Iqbal Hasan).

Adakalanya, setelah kita memperoleh data berdasarkan sampel, kita ingin menduga nilai dari suatu variabel Y yang bersesuaian dengan nilai tertentu dari variabel X. Hal ini diperoleh dengan menaksir nilai Y dari kurva kuadrat minimum yang sesuai dengan data yang kita himpun dari sampel. Kurva yang diperoleh dan kita bentuk dari data sampel itu disebut kurva regresi Y terhadap X, karena Y diduga dari X. (Murray R. Spiegel).

Dalam melakukan analisis regresi, sebagian besar mahasiswa biasanya tidak melakukan pengamatan populasi secara langsung. Hal itu dilakukan selain pertimbangan waktu, tenaga, juga berdasarkan pertimbangan biaya yang relatif besar jika melakukan pengamatan terhadap populasi. Dalam hal ini, lazimnya digunakan persamaan regresi linier sederhana sampel sebagai penduga persamaan regresi linier sederhana populasi dengan bentuk persamaan seperti berikut : y = a + bX. Dan karena antara Y dan X memiliki hubungan, maka nilai X dapat digunakan untuk menduga atau meramal nilai Y. X dinamakan variabel bebas karena variabel ini nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lain. Dan Y disebut variabel terikat juga karena variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lain. Hubungan antar variabel yang akan dipelajari disini hanyalah hubungan linier sederhana, yakni hubungan yang hanya melibatkan dua variabel (X dan Y) dan berpangkat satu. (Iqbal Hasan).

Regresi sederhana, adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Jika ditulis dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah y = a + bx, dimana, y adalah variabel takbebas (terikat), X adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intercept (α), b adalah penduga bagi koefisien regresi (β). Atau dengan kata lain α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga melalui statistik sampel. (Sambas dan Maman)

Menurut kelaziman, dalam ilmu statistika ada dua macam hubungan antara dua variabel yang relatif sering digunakan, yakni bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Bentuk hubungan bisa diketahui melalui analisis regresi, sedangkan keeratan hubungan dapat diketahui dengan analisis korelasi. Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang komplek. Jika X1, X2, ...., Xn, adalah variabel-variabel independen dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, dimana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Jika dibuat secara matematis hubungan itu dapat dijabarkan sebagai berikut: Y = f(X1, X2, ....., Xn, e), dimana Y adalah variabel dependen (tak bebas), X adalah variabel independen (bebas) dan e adalah variabel residu (disturbace term).

Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang lazim dilaksanakan yakni : (1) mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris, (2) menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi independen, (3) menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak, dan (4) melihat apakah tanda magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori. (Moh. Nazir).

Hubungan antar variabel dapat berupa hubungan linier ataupun hubungan tidak linier. Misalnya, berat badan orang dewasa sampai pada tahapraf tertentu bergantung pada tinggi badan, keliling lingkaran bergantung pada diameternya, dan tekanan gas bergantung pada suhu dan volumenya. Hubungan-hubungan itu bila dinyatakan dalam bentuk matematis akan memberikan persamaan-persamaan tertentu. Untuk dua variabel, hubungan liniernya dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan linier, yakni: Y = a + bX. Hubungan antara dua variabel pada persamaan linier jika digambarkan secara (scatter diagram), semua nilai Y dan X akan berada pada suatu garis lurus. Dan dalam ilmu ekonomi, garis itu dinamakan garis regresi. (Iqbal Hasan).

Rabu, 13 April 2011

Peninggalan Logam ( Koleksi Museum Ronggowarsito )

Museum Ronggowarsito merupakan lembaga pemerintah yang merawat dan melestarikan budaya bangsa. Diharapkan darinya dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat. Dan juga memberikan gambaran mengenai masa lalu yang berhubungan dengan metalurgi. Museum ini sendiri memiliki koleksi dari bahan logam seperti emas, perak, perunggu, dan besi.
Sejak masa prasejarah di Jawa Tengah telah berkembang peradaban yang cukup tinggi dengan mulai ditemukannya peralatan dari batu dan logam. Logam – logam itu diklasifikasikan berdasarkan fungsinya yaitu sebagai perhiasan, sebagai alat upacara, dan lain sebagainya.
Pada masa Hindu – Budha benda – benda seperti perunggu serta besi tidak terdapat di sembarang tempat. Untuk memperolehnya ditempuh dengan cara perdagangan. Hingga akhirnya beberapa koleksi logam dapat dihasilkan. Berikut beberapa contoh koleksi. Untuk dari bahan emas seperti timang konde, puncak mahkota, perhiasan telinga, kalung manik – manik “brondong” kalung berbentuk daun, kalung berliontin, replika kelat leher kalung berbentuk biji mete, bros, hiasan tiba dada, kelat bahu, ikat pingggang “pending”, gelang, replika kelat pinggang, cincin stempel bertuliskan sri, cincin stempel, cincin stempel bertuliskan srigara, uncal susun tiga, mangkuk berkaki, mata uang piloncito, replika mangkuk berlekuk 4, replika tas, paku emas, replika cepuk bertutup, dan lempengan emas berprasasti. Sedangkan koleksi perak antara lain gelang, mata uang “sandalwood flower”, giwang, gantungan kelambu, dan mangkuk. Contoh dari perunggu adalah bidang pukul nekara, moko, gelang, kentongan, pedupaan, lonceng biara, genta klinting, genta upacara, genta kapal, lampu gantung susun, lampu gantung, cermin, kuwera, talam, tiga arca Dhyani Budha satu lapik, Wisnu, Dhyani Budha Vajrasattwa, mata uang gobok, Siwa Mahadewa, mata uang kepeng/ Cina, cetakan mata uang, pasu, kapak corong, dan genta pendeta. Dan terakhir koleksi besi misalnya ani – ani, tombak penangkap maling, sabit, cangkul, palu, anvil ( landasan ), jepit, kikir, erok – erok, betel, mata bajak, landak, keris, dan tombak.
Seorang pande logam pada masa lampau untuk dapat mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukan orang tuanya haruslah ditahbiskan terlebih dahulu. Hingga akhirnya ia dapat melakukan hal – hal yang berkaitan dengan teknik pembuatan. Pertama adalah teknik tempa. Untuk dapat menjalankan pekerjaan pande besi minimal dibutuhkan dua orang, seorang sebagai pengubub dan satunya menjadi pande. Perlengkapan pande besi antara lain supit, ububan, palu, paron, dan tatah. Para pande besi itu dapat menghasilkan beberapa seperti gadha dan belati. Alat besi tersebut sebelumnya dibakar hingga berwarna merah kemudian ditempa berulang – ulang dengan diselingi dibakar ulang. Lalu menjadi tipis dan cekung dan akhirnya dapat dibentuk. Teknik berikutnya adalah cetak. Ada tiga macam metode antara lain cetakan terbuka, cetakan a cire perdue ( metode lilin hilang ), dan cetakan setangkup. Berikutnya teknik filigram, artinya kombinasi benang dengan butiran – butiran logam. Teknik keempat adalah granulir yang berarti teknik untuk menghias suatu bidang perhiasan dengan menggunakan butir – butiran logam. Selanjutnya teknik memahat dan mengukir. Memahat berarti teknik menghias lempengan logam untuk dijadikan relief, mengukir maknanya teknik membuat gambar pada logam. Berikutnya teknik inkrustasi artinya teknik penggunaan logam yang berlainan warna. Teknik ketujuh menggrafir yang berarti menggores garis pada logam dengan menggunakan jarum. Teknik selanjutnya adalah niello artinya teknik menghias dengan mengisi tempat – tempat yang telah diperdalam dengan grafir, pahat, atau cetakan gambar dengan logam sulfida ( campuran belerang dan logam ). Berikutnya teknik melapis menggunakan email. Email adalah teknik melelehkan bubuk kaca berwarna pada permukaan logam. Teknik selanjutnya ialah menyepuh emas dan perak. Caranya adalah dengan cara mencelupkan bahan dasar ke dalam kotak cairan emas atau perak. Yang kesebelas teknik melapis bahan dasar, biasanya pelapisnya adalah perak ataupun emas. Dan terakhir adalah teknik memberi warna logam. Dengan jalan merendam bahan kimia.
Benda – benda logam haruslah dirawat. Fungsi dari konservasi koleksi adalah sebagai alat kontrol atas peristiwa yang merugikan benda maupun lingkungan sekitar dan juga sebagai penanggulangan bahaya yang mengancam koleksi ataupun bangunan. Jika logam tidak dikonservasi maka suatu kerugian seperti korosi mudah saja terjadi. Korosi logam dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu korosi pasif atau serig disebut patina, kedua adalah korosi aktif artinya terdapat pada permukaan logam ditandai dengan bertambahnya volume penyebaran korosi diikuti dengan timbulnya bubuk atau endapan. Dalam mengkonservasi terrdapat tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama observasi, inti dari kegiatan ini adalah mengidentifikasi kerusakan. Selanjutnya pengobatan meliputi fisik ( pembersihan, penyambungan, dan konsolidasi ) dan kimia ( pembersihan dan pengobatan selektif ). Dan yang terakhir adalah pencegahan, tindakan tersebut terdiri atas pelapisan dan penempatan koleksi.
Emas adalah logam mulia yang stabil terhadap pengaruh lingkungan. Benda ini tidak mudah berkarat. Untuk merawatnya ada beberapa cara seperti fisik, metode ini dengan pemanfaatan kuas untuk menghilangkan debu pada permukaan. Cara berikutnya adalah kimia, melalui penggunaan Typol, Asam Sitrat, dan Asam Klorida. Logam selanjutnya adalah perak yang tersusun oleh Argentum, memiliki nomor atom 79. Metode perawatannya adalah seperti fisik caranya menyikat debu dan kotoran pada logam. Berikutnya kimia dengan Asam Formiat dan Aquadest. Selanjutnya adalah perunggu, logam ini merupakan campuran dari tembaga dengan timah putih. Metode perawatannya hampir sama dengan sebelumnya yakni fisik melalui penyikatan menggunakan kuas, sedangkan kima menggunakan larutan Alkaly Glyserol, Sesque Carbonat, Aquadest, Benzotriazole ( BTA ), PVA, dan Paraloib. Logam keempat adalah besi, jenis ini biasa dijumpai pada alat pertukangan karena besi tuang mudah dicetak. Lagi – lagi metode perawatan hampir sama agar tidak terkena korosi meliputi fisik yaitu dengan kuas selanjutnya dikerik menggunakan jarum. Kedua kimia dengan Natrium Hidroksida, Aquadest, dan Sillica Gell.
Benda – benda logam tersebut memiliki fungsi tertentu baik dari masa prasejarah hingga Hindu – Budha. Pertama benda logam prasejarah, untuk besi mempunyai fungsi praktis seperti alat rumah tangga, alat pertanian, alat berburu, dan senjata. Sedangkan fungsi relijius sebagai bekal kubur. Logam juga dapat memperkaya kasanah budaya Indonesia ( Prasanti, 2006: 30 ). Untuk benda perunggu fungsi sosial meliputi simbol status dan mas kawin misal moko. Sementara itu fungsi relijiusnya seperti bekal kubur dan alat upacara pemanggil hujan. Hal yang disebut terakhir menggunakan nekara perunggu. Telah disebutkan bahwa nekara tersebut berjumlah sekitar 165 yang ditemukan di Indonesia.
Sedangkan di era Hindu – Budha logam berfungsi sebagai sarana yang berhubungan dengan upacara atau relijius, sebagai peralatan praktis, sebagai alat tukar, sebagai simbol status, dan gabungan berbagai fungsi. Logam yang akan dibahas pertama kali adalah emas. Benda ini berfungsi sebagai alat tukar dan simbol religius. Emas mempunyai nilai yang sangat tinggi sehingga dapat dijadikan alat tukar. Sedangkan sisi relijiusnya terletak pada sarana sesaji. Fungsi berikutnya adalah wadah. Contohnya replika cepuk bertutup, replika tas, mangkuk berkaki, dan replika mangkuk tertutup. Berikutnya berfungsi sebagai simbol status, perhiasan, dan simbol relijius. Misalnya puncak mahkota, timang konde, kalung manik – manik, kalung liontin, kalung daun, kelat leher motif bunga dan sulur, kalung biji mete, kelat bahu, anting, gelang, binggel, stempel, stempel Sri, ikat pinggang, uncal – uncal susun tiga, tiba dada, bros bunga, dan replika kelat pinggang. Untuk simbol relijius seperti pripih yang terbuat dari emas. Hal ini berhubungan dengan upacara tertentu dan sebagai sesaji. Logam selanjutnya adalah perak. Benda ini memiliki makna yang mendalam pada masa Hindu – Budha. Karena artefak ini berfungsi sebagai beberapa hal. Pertama alat tukar, buktinya dapat dilihat di mata uang sandalwood flower. Mata uang ini juga berfungsi sebagai perlengkapan sesaji. Fungsi ketiga sebagai wadah yaitu adanya sebuah mangkuk. Ada juga perak yang berperan sebagai perhiasan dan fungsi praktis. Contoh perhiasan adalah sabuk, gelang, giwang dan gesper. Sementara itu fungsi praktisnya adalah gantelan kelambu. Logam yang terakhir adalah perunggu. Temua dari bahan ini berfungsi sebagai alat tukar dan perlengkapan upacara. Mata uang yang terbuat dari perunggu adalah uang kepeng dan uang gobok. Selain itu uang kepeng juga berfungsi sebagai perlengkapan upacara. Tidak hanya itu, perunggu juga berfungsi sebagai wadah, contohnya kendi dan pasu. Selanjutnya berfungsi sebagai perlengkapan perhiasan dan pakaian. Seperti adanya gelang, binggel, sabuk, dan gesper. Dan fungsi paling akhir adalah sebagai perlengkapan upacara atau sesaji. Contoh artefaknya adalah talam, keris, bejana, tempat lampu, jarum, dan genta. Untuk fungsi praktis dan relijius pun ada pada perunggu. Segi relijius sebagai bekal kubur, dan praktis tentu saja untuk berhias.
Itulah penjelasan singkat mengenai koleksi logam di Museum Ronggowarsito. Jadi intinya sejak zaman Prasejarah hingga Hindu Budha masyarakat Jawa Tengah sudah mengenal budaya Logam. Semoga semua tinggalan tersebut tetap awet selamanya.